Jendela Nusantara

Sabdo Palon & Naya Genggong Nagih Janji

Candi Sukuh - Tahun 1.437 M

Literasi Utama
Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Di lereng Gunung Lawu di Desa Berjo Kabupaten Karanganyar, Jateng, terdapat sebuah candi yang memiliki struktur bangunan yang unik karena bentuknya mirip bangunan piramid bangsa Maya. 

Menurut promosi Dinas Pariwisata Karanganyar, candi yang dibangun masyarakat Hindu Tantrayana tahun 1437 itu selain merupakan candi berusia paling muda di Bumi Nusantara juga candi paling erotis.

Yang unik, di kompleks candi ini terdapat patung-patung makhluk bersayap. Makhluk ini disebut sebagai garuda karena salah satu patung yang masih utuh menunjukkan kepala seperti burung garuda. 

Hanya saja, patung-patung ini memiliki tangan dan kaki seperti manusia dan sayap seperti malaikat. Apakah patung ini menggambarkan makhluk alien?

Candi ini sangat ssederhana dan berisikan sejumlah relief dengan berbagai bentuk. Di antaranya bentuk kelamin laki-laki dan wanita yang dibuat hampir bersentuhan. Pada deretan relief-relief yang menghiasi dinding candi juga digambarkan relief tubuh bidadari dengan posisi “pasrah” serta relief rahim wanita dalam ukuran cukup besar.

Relief-relief seks itu menggambarkan lambang kesucian antara hubungan wanita dan pria yang merupakan cikal bakal kehidupan manusia. Hubungan pria dan wanita melalui relief ini dilambangkan bukan melampiskan hawa nafsu, tapi sangat sakral yang merupakan curahan kasih sayang anak manusia untuk melahirkan sebuah keturunan.

Selain itu sekitar candi juga dipenuhi relief-relief yang satu sama lain tidak berhubungan sehingga menimbulkan banyak ceritera. Kisah-kisah tentang relief itu bisa beragam tergantung persepsi orang-orang sesuai dengan sudut pandangnya. Relief di candi ini menggambarkan cerita yang tidak saling berhubungan.


Ada legenda Dewi Uma yang dikutuk suaminya Batara Guru karena berbuat serong dengan seorang penggembala. Ada juga ceritera wanita yang kalah judi lalu dibebaskan di candi ini sehingga bisa masuk sawarga (surga). Legenda warga setempat menyebut candi ini merupakan tempat bertemu dengan roh yang sudah meninggal.

Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 910 meter di atas permukaan laut. Hawanya sejuk dan dalam musim hujan ini kabut tebal selalu menyelimuti kawasan candi yang alamnya indah itu. Setiap bulan antara 200-250 turis asing datang ke candi dengan berbagai maksud. Selain ingin melihat candi itu juga banyak yang melakukan meditasi sebab candi ini merupakan tempat ruwatan warga kawasan lereng Gunung Lawu.

Jalan ke candi itu sepanjang 2 km tidak bisa menggunakan bus besar karena jalannya sempit. Selain itu tanjakannya tegak sehingga hanya kendaraan yang benar-benar prima bisa mendaki lereng gunung itu. Jalan sempit ini agak disengaja untuk mempertahankan kelestarian alam di kawasan itu. Pariwisata Karanganyar mengandalkan keindahan alam dengan memanfaatkan segi tiga emas Solo-Karanganyar-Sukoharjo.
Sumber : http://www.hellosolo.com/s/manusia-tertua-indonesia/gallery/page/2/
Foto : Istimewa

Budaya Arab Ternyata Warisan dari Budaya Agama Kristen