Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Ramalan ini merupakan hal yang banyak diperdebatkan oleh para ahli. (Red)
1. Prediksi Ekonomi Global dan Ramalan Sejarah Indonesia * www.willembuiter.com/resume.pdf
William H. Buiter*, Chief Economist Citigroup bersama 50 ekonom merilis prediksi ekonom global dengan judul “Global Growth Generators (3G): Moving beyond emerging markets”. Indonesia diprediksi masuk di dalam 10 besar Negara-negara pembangkit pertumbuhan global. GDP Indonesia akan naik dari posisi 18 (2011), ke posisi 7 (2030) dan posisi 4 (2040).
Global Economics View – 21 February 2011
Sumber: Citi Investment Research & Analysis; CitiReport.pdf page 43
Prediksi Ekonomi di atas ternyata sejalan dengan Ramalan Sejarah perjalanan bangsa Indonesia yang diucapkan oleh Prabu Jayabaya (Raja Kerajaan Kadiri, 1135-1159). Dalam ramalan tersebut tersirat rangkaian kata “NoTo_NoGoRo” yang mana dimaknai kemudian merupakan suku kata akhir nama-nama Kepala Negara RI yang menjabat lima tahun atau lebih, yaitu SoekarNo, SoeharTo, dan YudhoyoNo. Pada saatnya nanti, di era pemerintahan Kepala Negara RI dengan nama yang berakhiran suku kata “Go”, Indonesia akan sangat-sangat banyak melakukan perbaikan ke dalam; dan berikutnya pada era Kepala Negara “Ro”, Indonesia akan dipandang oleh Negara-negara di dunia, dan mencapai masa Adil Makmur dan Sejahtera “Gemah Ripah Loh Jinawi”.
2. Fakta: Sudah Sampai Dimanakah Indonesia Dewasa Ini?
Timbul suatu pertanyaan mendasar: Sudah sampai dimana dan siapkah perekonomian Indonesia saat ini untuk menggapai masa Gemah Ripah Loh Jinawi tersebut?
Fakta-1: Indonesia sebagai Negara Bahari. Dengan garis pantai sepanjang 80’000km (2x keliling bumi), dipenuhi dengan melimpahnya kekayaan biota laut a.l. seperti: dari total 4’100 species ikan hias laut dunia, 1’650 terdapat di perairan laut Nusantara; dari 17 titik ikan/ fish spots (tempat berkumpulnya berjuta/ milyar ikan, biasanya di area palung laut) yang ada di dunia, 9 berada ada di lokasi lautan Indonesia.
Namun, NELAYAN-NELAYAN KITA MISKIN, Indonesia IMPOR GARAM DAN IKAN!!
Fakta-2: Indonesia sebagai Negara Agraris. Memasok 85% kebutuhan rotan dunia; luas perkebunan karet kita yang terbesar di dunia; perkebunan tebu, coklat, kopi, dll;
Namun, sebagian besar dari 55% penduduk Indonesia yang tinggal di desa sebagai PETANI BANYAK YANG MISKIN dan bahkan Indonesia IMPOR BERAS, DAN KEDELAI!!
Fakta-3: Indonesia yang sumber energi alamnya melimpah ruah. Arun, Aceh menyimpan cadangan LNG terbesar di dunia; 45% supply energy panas bumi dunia ada di Indonesia; produksi 1.3 juta barrel minyak setiap hari; potensi tenaga Surya melimpah di mana 10% dari panjang garis Khatulistiwa terletak di Indonesia; dll.
Namun, harga BBM dan listrik membumbung naik, giliran listrik padam kerap terjadi, antrian panjang di pompa bensin, dan Indonesia IMPOR BAHAN BAKAR MINYAK!!
Fakta-4: Indonesia yang kaya akan objek riset & penelitian, serta tidak sedikit orang Indonesia yang pandai. Biodiversitas fauna terlengkap no.2 dunia; Komodo makhluk purba terakhir yang masih hidup hanya ada di Indonesia; jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia; 3 dari 10 letusan gunung berapi dan gempa bumi terbesar dunia terjadi di Indonesia; Setiap tahun putra putri Indonesia rutin menjuarai beberapa kategori kompetisi dalam olimpiade matematika dan fisika.
Namun, para peneliti kita LEBIH DIHARGAI DAN TAMPIL BERKARYA DI LUAR NEGERI!!
Fakta-5: Indonesia yang kaya akan ragam budaya dan objek pariwisata. Terdapat 300 kelompok ethnic dan 742 ragam dialek dalam kawasan 17’508 pulau di bumi Nusantara.
Namun, hanya pulau Bali saja yang terkenal, melebihi nama Indonesia sendiri.
Fakta yang memprihatinkan ini merupakan urgensi perlu adanya perbaikan dan peningkatan kinerja bangsa secara lebih intensif dan tepat guna; Memacu kesadaran segenap anak bangsa akan besarnya potensi ekonomi Negara kita bila dikelola dengan mengemban jiwa amanah Hatinurani Rakyat & Bangsa. Jaman telah menunjukkan dimulainya era “Kebenaran” dengan munculannya tokoh-tokoh Pemimpin yang dicintai oleh rakyat a.l. seperti Mahfud MD, Jokowi, Ahok, dan beberapa tokoh lainnya.
Indonesia akan menjadi Negara besar, pertanyaan dan tantangan yang perlu dicermati lebih dalam adalah apakah Bangsa kita pada dekade-dekade ke depan tersebut akan menjadi pelaku dan bertindak sebagai tuan rumah di negeri sendiri atau hanya sebagai pelayan di negeri sendiri bagi para pendatang asing yang bertindak bak tuan rumah.
3. Fakta Sejarah
- - Hasil riset Arkeologi dari Prof. Santos (Brazil) yang menyimpulkan bahwa:
“The Lost Continent of Atlantis finally found in Indonesia”.
Kontributor : Nino-Kurnia Hakim Soeroyo