Jendela Nusantara

Sabdo Palon & Naya Genggong Nagih Janji

Menurut Catatan Sejarah - Nabi Adam - 5.872 Tahun SM

Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Edisi sejarah para nabi, agar Anda dapat dengan runut membacanya, dengan berbagai artikel yang saling menudukung, sama dengan lainnya.

Menurut Agama Samawi
Adam (Ibrani: אָדָם; Arab:آدم, berarti tanah, manusia, atau cokelat muda) (sekitar 5.872 SM - 4.942 SM) adalah dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara agama Islam, Yahudi, Kristen, maupun agama lain yang berkembang.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Adam

Menurut Islam
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3.760 SM - 2.830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah :30-38 dan Al-A’raaf:11-25. 
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Adam

Catatan : Mengenai Tahun yang menjadi judul diambil dari hitungan dan referensi di bawah ini.
Nuh (Ibrani: נוֹחַ, Nūḥ; Tiberias: נֹחַ; Arab: نوح) (sekitar 3993 - 3043 SM) adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Quran. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru[5] dan 43 kali dalam Al-Quran. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Nuh

Referensi lain :
Adil Thaha Yunus, seorang ilmuan, menurut perkiraannya Nabi Adam hidup sekitar tahun 5.872 SM.

Foto : Istimewa

Nabi Adam - 5.872 Tahun SM

Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Sejarah para nabi, menyajikan  berbagai artikel yang saling menudukung, sama dengan lainnya.

Nabi Nuh atau Noah menurut Kristen
Nuh adalah anak laki-laki Lamekh, yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun (Kej. 5:28; 1Taw 1:4)). Ia dilahirkan 1.056 tahun setelah Adam. Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur terpanjang, mencapai 950 tahun (Kej. 9:28-29). Namanya juga tercatat dalam silsilah Yesus di Lukas 3:36.

Nuh digambarkan sebagai orang yang benar di antara orang-orang lain yang hidup di zamannya. Kejadian 6:8 mencatat, "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan". Pada saat itu, manusia hidup bergelimang dosa sehingga Allah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dengan bersabda "Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi". Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan segala-galanya. Dia memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan sebagian makhluk ciptaan-Nya.

Setelah bahtera itu selesai, Kitab Kejadian menggambarkan bahwa air merendam bumi selama 150 hari lamanya dan setelah itu air mulai surut. Nuh menunggu hingga bumi benar-benar kering sebelum membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama keluarga dan semua binatang yang ada di dalam bahtera tersebut.

Setelah Nuh diselamatkan, Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh dan memberkatinya. Inilah perjanjian yang pertama dikenal dan bersifat universal karena meliputi seluruh umat manusia. Di kemudian hari, Allah mengadakan perjanjian pula dengan Abraham, tetapi perjanjian itu dianggap bersifat lebih khusus.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Nuh

Adam Dari Catatan Sejarah


Menurut Agama Samawi
Adam (Ibrani: אָדָם; Arab:آدم, berarti tanah, manusia, atau cokelat muda) (sekitar 5.872 SM - 4.942 SM) adalah dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara agama Islam, Yahudi, Kristen, maupun agama lain yang berkemban. 
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Adam

Menurut Islam
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3.760 SM - 2.830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah :30-38 dan Al-A’raaf:11-25.  

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Adam

Catatan : Mengenai Tahun yang menjadi judul diambil dari hitungan dan referensi di bawah ini.
Nuh (Ibrani: נוֹחַ, Nūḥ; Tiberias: נֹחַ; Arab: نوح) (sekitar 3993 - 3043 SM) adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Quran. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Diperkirakan ia tinggal di wilayah Selatan Irak modern. Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru[5] dan 43 kali dalam Al-Quran. 
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Nuh

Referensi lain :
Adil Thaha Yunus, seorang ilmuan, menurut perkiraannya Nabi Adam hidup sekitar tahun 5.872 SM.

Foto : Istimewa

Sejarah Leluhur Nabi Nuh - 3.993 SM s/d 3.043 Tahun SM

Kapal Nabi Nuh yang terbuat dari Kayu Jati
Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Sejarah Leluhur Nabi Nuh, yang diambil dari berbagai sumber, merupakan bunga rampai, yang akan terus kami sempurnakan.

Inilah urutan Leluhur Nabi Nuh, hingga sampai ke Nabi Adam :
  • Adam (Usianya 930 tahun - Set lahir pada saat dirinya berusia 130 tahun)  
  • Set (Usianya 912 tahun - Set adalah anak laki-laki dari Adam dan Hawa - Ia dilahirkan pada saat Adam berumur 130 tahun - Set merupakan saudara muda dari Kain dan Habel)
  • Enos (Usianya 905 tahun - 1.140 tahun setelah Adam - Pada zaman Enos disebutkan bahwa manusia mulai memanggil nama TUHAN - Kenan lahir pada dirinya berusia 90 tahun - Nama Enos disebut delapan kali dalam Alkitab, enam kalinya di kitab Kejadian, sekali di Kitab 1 Tawarikh dan sekali di dalam kitab Injil Lukas - Ia hidup semasa dengan Adam selama 695 tahun, 84 tahun dengan Nuh, dan dia menyaksikan kenaikan Henokh pada usia 752 tahun - )
  • Kenan (Usianya 910 tahun - Nama Kenan disebut delapan kali dalam Alkitab, yaitu lima kali di kitab Kejadian, sekali di Kitab 1 Tawarikh dan dua kali di dalam kitab Injil Lukas)
  • Mahalaleel (Usianya 895 tahun - Yared lahir pada saat dirinya berusia 65 tahun - Ia hidup semasa dengan Adam selama 535 tahun dan 243 tahun dengan Nuh - a menyaksikan kenaikan Henokh pada usia 592 tahun - ia disebut delapan kali dalam Alkitab, yaitu lima kali di kitab Kejadian, sekali di Kitab 1 Tawarikh, Kitab Nehemia, dan Injil Lukas. Yang ditulis dalam Kitab Nehemia itu bukan orang yang sama dengan orang yang disebutkan tujuh kali lainnya.)
  • Yared (Usianya 962 tahun - Nama Yared disebut tujuh kali dalam Alkitab, yaitu lima kali di kitab Kejadian, sekali di Kitab 1 Tawarikh dan sekali di dalam kitab Injil Lukas - Ia mempunyai seorang anak yang bernama Henokh pada usia 162 tahun - Usianya 962 tahun - Ia hidup semasa dengan Adam selama 470 tahun dan 366 tahun dengan Nuh - Ia menyaksikan kenaikan Henokh ke surga pada usia 527 tahun)
  • Henokh (Usianya 365 tahun - Keturunan ketujuh dari Adam dan kakek dari Nuh - Henokh memiliki putra bernama Metusalah ketika berumur 65 tahun - Henokh kerap dipandang sebagai Nabi Idris dalam sumber Islam)
  • Metusalah (Usianya 969 tahun - Meninggal pada usia 969 - Metusalah adalah putra Henokh , ayah Lamekh , dan kakek Nuh - Metusalah memiliki putra bernama Lamekh saat berusia 187 tahun - Kehidupannya dijelaskan lebih rinci dalam teks-teks religius ekstra alkitabiah seperti Kitab Henokh , Henokh Slavia , dan Kitab Musa )
  • Lamekh (Usianya 777 tahun - Nama Lamekh disebut tujuh kali dalam Alkitab - Ia mempunyai seorang anak yang bernama Nuh pada usia 182 tahun dan hidup hingga mencapai usia 777 tahun - Melalui keturunan Lamekh dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus -  Lamekh memiliki putra bernama Nuh saat berusia 182 tahun.)
  • Nuh (Usianya 950 tahun - Namanya disebutkan 43 kali dalam 28 surah di Al-Qur'an dan 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru) 
Syits atau Set (bahasa Ibrani: שֵׁת, bahasa Ibrani Standar Šet, Tiberias Šēṯ; bahasa Arab: شيث Syīts) adalah anak laki-laki dari Adam dan Hawa. Namanya memiliki arti kompensasi; orang yang ditetapkan, fondasi atau dasar. Ia dilahirkan pada saat Adam berumur 130 tahun (Kejadian 5:3). Set merupakan saudara muda dari Kain dan Habel.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Set dan dari berbagai sumber

Enos dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Set dan isterinya yang tidak disebutkan namanya. Nama Enos disebut delapan kali dalam Alkitab, enam kalinya di kitab Kejadian, sekali di Kitab 1 Tawarikh dan sekali di dalam kitab Injil Lukas.

Ia mempunyai seorang anak yang bernama Kenan pada usia 90 tahun dan hidup hingga mencapai usia 905 tahun, 1.140 tahun setelah Adam. Ia hidup semasa dengan Adam selama 695 tahun, 84 tahun dengan Nuh, dan dia menyaksikan kenaikan Henokh pada usia 752 tahun. Pada zaman Enos disebutkan bahwa manusia mulai memanggil nama TUHAN.

Melalui keturunan Enos dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Enos dan dari berbagai sumber

Kenan dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Enos dan isterinya yang tidak disebutkan namanya. Nama Kenan disebut delapan kali dalam Alkitab, yaitu lima kali di kitab Kejadian, sekali di Kitab 1 Tawarikh dan dua kali di dalam kitab Injil Lukas. Enos memperanakkan Kenan pada usia 90 tahun dan hidup hingga mencapai usia 910 tahun.

Melalui keturunan Kenan dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kenan dan dari berbagai sumber

Mahalaleel dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Kenan dan isterinya yang tidak disebutkan namanya. Nama Mahalaleel disebut delapan kali dalam Alkitab, yaitu lima kali di kitab Kejadian, sekali di Kitab 1 Tawarikh, Kitab Nehemia, dan Injil Lukas. Yang ditulis dalam Kitab Nehemia itu bukan orang yang sama dengan orang yang disebutkan tujuh kali lainnya.

Ia mempunyai seorang anak yang bernama Yared pada usia 65 tahun dan hidup hingga mencapai usia 895 tahun. Ia hidup semasa dengan Adam selama 535 tahun dan 243 tahun dengan Nuh. Ia menyaksikan kenaikan Henokh pada usia 592 tahun.

Melalui keturunan Mahalaleel dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Mahalaleel dan dari berbagai sumber

Yared dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Mahalaleel dan isterinya yang tidak disebutkan namanya. Nama Yared disebut tujuh kali dalam Alkitab, yaitu lima kali di kitab Kejadian, sekali di Kitab 1 Tawarikh dan sekali di dalam kitab Injil Lukas.

Ia mempunyai seorang anak yang bernama Henokh pada usia 162 tahun [2] dan hidup hingga mencapai usia 962 tahun. Ia memiliki masa hidup terpanjang dari antara leluhurnya dari sejak Adam hingga dirinya. Ia hidup semasa dengan Adam selama 470 tahun dan 366 tahun dengan Nuh. Ia menyaksikan kenaikan Henokh ke surga pada usia 527 tahun.

Melalui keturunan Yared dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus].

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Yared dan dari berbagai sumber

Henokh (bahasa Ibrani: חֲנוֹךְ; bahasa Tiberia: Ḥănōḵ) adalah keturunan ketujuh dari Adam dan kakek dari Nuh. Ia juga dikenal dengan nama Idris.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Henokh_(leluhur_Nuh) dan dari berbagai sumber

Metuselah ( Ibrani : מְתוּשֶׁלַח Məṯūšélaḥ , dalam pausa מְתוּשָׁלַח Məṯūšā́laḥ , "Man of the lembing " atau "Death of Sword"; [1] Bahasa Yunani : Μαθουσαλά Mathousalá ) [2] adalah seorang bapa bangsa alkitabiah dan seorang tokoh dalam Yudaisme , Kristen , dan Islam . Dikatakan telah meninggal pada usia 969, ia hidup paling lama dari semua tokoh yang disebutkan dalam Alkitab . [3] Menurut Kitab Kejadian , Metusalah adalah putra Henokh , ayah Lamekh , dan kakek Nuh . Di bagian lain dalam Alkitab, Metuselah disebutkan dalam silsilah dalam 1 Tawarikh dan Injil Lukas .
Kehidupannya dijelaskan lebih rinci dalam teks-teks religius ekstra alkitabiah seperti Kitab Henokh , Henokh Slavia , dan Kitab Musa . Para komentator Alkitab telah memberikan berbagai penjelasan mengapa Kitab Kejadian menggambarkannya sebagai orang yang telah meninggal pada usia lanjut; beberapa percaya bahwa usia Metuselah adalah hasil dari kesalahan penerjemahan, sementara yang lain percaya bahwa usianya digunakan untuk memberi kesan bahwa bagian dari Kejadian terjadi di masa lalu yang sangat jauh. Nama Methuselah telah menjadi identik dengan umur panjang, dan ia telah digambarkan dan dirujuk dalam film, televisi dan musik.
Sumber :
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Methuselah&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp dan dari berbagai sumber

Lamekh dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Metusalah dan isterinya yang tidak disebutkan namanya. Nama Lamekh disebut tujuh kali dalam Alkitab, lima kalinya di kitab Kejadian, sekali di I Tawarikh dan sekali di dalam kitab Lukas.

Ia mempunyai seorang anak yang bernama Nuh pada usia 182 tahun dan hidup hingga mencapai usia 777 tahun.

Melalui keturunan Lamekh dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Lamekh dan dari berbagai sumber

Nuh (Namanya disebutkan 43 kali dalam 28 surah di Al-Qur'an dan 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru) - 

Nahor (Ibrani: נָחוֹר – Nāḥōr; bahasa Yunani: Ναχώρ – Nakhṓr) adalah putra dari Serug menurut Perjanjian Lama. Dalam Kejadian 11:22-26, Nahor terdaftar sebagai putra dari Serug. (Kejadian 11:22) Ia dikatakan hidup sampai usia 148 tahun (Kejadian 11:24-25) dan memiliki seorang putra bernama Terah dalam usia 29 tahun. (Kejadian 11:24) Ia juga merupakan kakek dari Abraham, Nahor II dan Haran, semuanya keturunan Sem. (Kejadian 11:10,25-27)
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Nahor_bin_Serug

Nuh (bahasa Arab: نوح, translit. Nūḥ‎, bahasa Ibrani: נֹחַ, Modern Nōaẖ Tiberias Nōaḥ) adalah tokoh dalam Al-Qur'an, Alkitab, dan Tanakh. Namanya disebutkan 43 kali dalam 28 surah di Al-Qur'an dan 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru. Dalam Islam, Nuh masuk dalam daftar 25 nabi dan berada di urutan ketiga setelah Adam dan Idris.

Kitab suci menyebutkan bahwa manusia sudah banyak melakukan dosa pada masa Nuh. Allah kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan air bah besar, sedangkan Nuh yang sebelumnya telah Allah perintahkan untuk membuat bahtera pada akhirnya selamat.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Nuh dan dari berbagai sumber
Foto : Istimewa

Sejarah Keturunan Nabi Nuh - 3.993 s 3.043 Tahun SM

Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Setelah diatas kami membahas mengenai sejarah Leluhur Nabi Nuh, kini saatnya kami membahas mengenai Keturunan Nabi Nuh, yang ambil dari berbagai sumber, merupakan bunga rampai, yang akan terus kami sempurnakan.

Inilah urutan Keturunan Nabi Nuh, hingga sampai ke Nabi Abram :
  • Nuh (Usianya 950 tahun -  3.993 SM - 3.043 SM - Namanya disebutkan 43 kali dalam 28 surah di Al-Qur'an dan 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru) 
  • Sem / Shem (Usianya 600 tahun - )
  • Arpakhsad (Usianya 438 tahun - 2325 SM - 1665 SM - )
  • Selah (Usianya 433 tahun - )
  • Eber / Abir (Usianya 464 tahun - 2.038 SM - 1.574 SM - Anaknya Peleg lahir saat ia usia 34 tahun - anaknya : Peleg dan Yoktan - )
  • Peleg / Falij (Usianya 239 tahun - 2.004 SM -  1.765 SM - )
  • Rehu / Ra'u (Usianya 239 tahun - )
  • Serug / Saruj (Usianya 230 tahun - Anaknya  Nahor lahir saat ia usia 30 tahun )
  • Nahor / Nahur (Usianya 148 tahun  - Anaknya  Terah (ayah Nabi Ibrahim) atau Azar lahir saat ia usia 29 tahun - Menurut Perjanjian Lama. Dalam Kejadian 11:22-26 dan Kejadian 11:24-25, Nahor terdaftar sebagai putra dari Serug)
  • Terah / Azar / Tarakh (Usianya 205 tahun - Anaknya  Abram lahir saat ia usia 70 tahun (mempunyai anak : Abram / Abraham, Nahor, dan Haran) - )
  • Abraham / Ibrahim (Usianya 175 tahun - 1997 SM - 1822 SM - Usianya - Abraham merupakan Bapak bagi agama Yahudi, Kristen dan Islam - Dinobatkan sebagai Bapak Monoteisme Dunia mulai 1997 SM -1822 SM / Lihat juga Enos konsep Tuhan - )
Abraham dalam pandangan agama Samawi mempunyai arti yang sangat penting, bagi agama Yahudi, Kristen dan Islam. 

Abraham merupakan Bapak bagi ketiga agama tersebut, sekaligus mengindikasikan bahwa ketiganya berangkat dari akar pemikiran yang sama, yaitu monoteisme. Untuk itu Ibrahim disebut juga sebagai Bapak Monoteisme Dunia. 

Jika Ibrahim dinobatkan sebagai Bapak Monoteisme Dunia mulai 1997 SM -1822 SM, orang-orang Nusantara sudah menganut Monoteisme sejak Awal Peradaban 10.481 SM 

Sumber : https://perpustakaan.tanahimpian.web.id/2011/12/sejarah-nabi-ibrahim-1997-sm-1822-sm.html



Abraham, disebut Ibrahim dalam Islam, adalah tokoh penting dalam Tanakh, Alkitab, dan Al-Quran. Agama Yahudi, Kristen, dan Islam menyatakan keterikatannya dengan sosok Abraham sehingga ketiga agama tersebut (dan agama-agama turunannya) kerap disebut agama Abrahamik.

Abraham dianggap sebagai bapak rohani dari banyak orang. Dalam Yahudi, Abraham disebut sebagai "bapak kami Abraham" (אברהם אבינו; Avraham Avinu) sebagai penanda bahwa sosoknya berperan sebagai leluhur biologis bangsa Yahudi dan ayah dari agama Yahudi. Islam memandang Abraham (Ibrahim) sebagai teladan dan ajaran yang dibawa Muhammad dianggap sebagai kelanjutan ajaran Abraham. Meski juga termasuk tokoh yang dihormati, peran dan kedudukan Ibrahim dalam Kristen tidak begitu besar bila dibandingkan dalam Islam dan Yahudi dikarenakan Kristen memiliki konsep juru selamat yang menjadi pembeda antara Kristen dan dua agama lain.

Menurut Alkitab, Abraham dipanggil Allah dari Mesopotamia ke negeri Kanaan, sekitar tahun 2000 SM. Di sana ia mengadakan perjanjian: Abraham diminta mengakui bahwa Yahweh adalah Tuhan dan otoritas tertinggi satu-satunya dan universal, dan untuk itu Abraham akan diberkati dengan keturunan yang tak terhitung banyaknya. Kehidupannya yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian (pasal 11–25) dapat mencerminkan berbagai tradisi.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Abraham


Catatan :
Melalui keturunan Nahor dilahirkanlah Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus[3]. Menurut ahli sejarawan Islam juga[perlu rujukan], dari keturunan Nahor ini jugalah akhirnya telah turunnya Nabi Muhammad SAW. Hal ini kerana Nabi Muhammad SAW juga datangnya dari sub keturunan Nabi Ibrahim a.s.

Sumber : https://ms.wikipedia.org/wiki/Nahor


Beberapa sumber lain :

Nabi Nuh dari Gunung Gede

Literasi Utama
Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Semakin hari semakin terungkap,  bahwa Nusantara adalah awal Peradaban Manusia

Referensi Kitab Suci
Tahun 1 M Al Kitab, Kitab Kejadian 6:14
Tahun 651 M Al Quran, memberi petunjuk lokasi sesuai ayat QS 11.44

Gunung Gede dalam bahasa masing-masing; GEDE (jawa); GORDYAE (greek); JUDI (arab)

Ternyata Burung Gagak yang dimaksud pada saat Nabi Nuh adalah Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)

Sebuah Tulisan Abdullah bin ‘Umar al-Baidawi pada abad ke-13 menyebutkan, bahwa Nabi Nuh berada di bahtera lautan selama lima sampai enam bulan. Pada saat di bahera lautan tersebut Nabi Nuh sempat mengeluarkan / mengusir seekor burung gagak, yang tengah berhenti  memakan daging-daging bangkai. (http://id.wikipedia.org/wiki/Bahtera_Nuh).

Burung Gagak yang dimaksud disini adalah Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) yang dibawa Nabi Nuh dari Gunung Gede, tempat bahtera berasal. 

(http://sejarah.kompasiana.com/2012/12/08/alun-alun-suryakencana-lokasi-galangan-kapal-nuh-515121.html)

Kitab Kejadian 6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu GOFIR; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan palka dari luar dan dari dalam.

Kayu gofir” hanya disebut satu kali di dalam Alkitab (Kej. 6:14). Beberapa ahli berpendapat bahwa istilah ini merupakan bacaan pengganti untuk kata Ibrani KOPHER, yang berarti ter atau DAMAR.

DAMAR (Wikipedia) = 
http://id.wikipedia.org/wiki/Damar_(pohon)

Pohon damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) adalah sejenis pohon anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae) yang merupakan tumbuhan ASLI INDONESIA. Damar menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina (Palawan dan Samar). Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah atau hars-nya. Damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1.200 m dpl[2]. Namun di JAWA, tumbuhan ini terutama ditanam di PEGUNUNGAN

Manfaat KAYU DAMAR
Kayu damar termasuk kayu yang mudah digergaji dan dikerjakan, apabila diserut menimbulkan permukaan yang licin dan mengkilap. Kayu damar dapat divernis dan setelah didempul dapat dipelitur sampai mengkilap. KKayu damar banyak digunakan sebagai bahan bangunan dibawah atap, perabot rumah tangga, BANGUNAN KAPAL (TIANG LAYAR), panel, barang bubutan (SUMBER : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25072/4/Chapter%20II.pdf)

Manfaat Getah DAMAR
Getah tersebut biasa digunakan untuk cat, vernis spiritus, plastik, bahan sizing, pelapis tekstil, bahan WATER PROOFING (bahan anti air, sangat diperlukan untuk melapisi kayu kapal)
Beberapa kesimpulan yang kita peroleh :

Damar / GOFIR adalah kayu asli Indonesia
Damar sejak dahulu digunakan untuk pembuatan kapal layar yaitu tiang layar dan waterproof.

Getah damar biasa digunakan untuk melapisi kayu untuk keprluaan water proofing, sangat berguna untuk pembuatan kapal.

Bahtera Nabi Nuh dibuat di atas gunung, dimana bahan utamanya adalah damar yg tumbuh di gunung, ini bisa kita temui hanya di JAWA, bukan lokasi lain di Indonesia.

Dan gunung yang paling memenuhi kriteria sebagai asal bahtera Nabi Nuh adalah Gunung Gede Pangrango, karena hingga kini Tuhan masih memelihara tanda-tandanya, yaitu:

Kaya akan keanekaragaman hayati
Nabi Nuh tak mungkin dalam waktu singkat dan jumlah orang yang sedikit, yaitu dikatakan hanya 70 orang yang beriman, mengumpulkan ragam flora dan fauna dari tempat2 yang berjauhan. Hal ini diperkuat fakta bahwa Gunung Gede memang terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya merupakan burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae).  Bahkan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977. (SSM)

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Gede

http://www.keajaibandunia.net/1250/gunung-olympus-tempat-berlabuhnya-bahtera-nuh.html
Pembukuan Al-Qur'an ini selesai pada tahun 651 atau 19 tahun setelah meninggalnya Rasulullah SAW. 

Literasi Utama

Sumber: http://memantau.blogspot.com/2012/04/al-quran-tertua-di-dunia.html
Foto : Istimewa

Nabi Nuh - 3.993 s 3.043 Tahun SM

Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Nuh (Ibrani: נוֹחַ, Nūḥ; Tiberias: נֹחַ; Arab: نوح) (sekitar 3993-3043 SM) adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Quran. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Diperkirakan ia tinggal di wilayah Selatan Irak modern. Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru dan 43 kali dalam Al-Quran.

Menurut Al-Qur'an, ia memiliki 4 anak laki-laki yaitu Kanʻān, Sem, Ham, dan Yafet. Namun Alkitab hanya mencatat, ia memiliki 3 anak laki-laki Sem, Ham, dan Yafet. Kitab Kejadian mencatat, pada jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh bumi; hanya ia sekeluarga (istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya) dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi.

Nuh menurut Islam

Etimologi

Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun).

Sedangkan menurut kisah dari Taurat nama asli Nuh adalah Nahm yang kemudian menjadi nama sebuah kota, kuburan Nuh berada di desa al Waqsyah yang dibangun didaerah Nahm.[6]

Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.

Genealogi
Dalam agama Islam, Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam, dan Idris. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Adam. Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin Metusyalih|Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. Antara Adam dan Nuh ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun.

Nuh hidup selama 950 tahun. Ia mempunyai istri bernama Wafilah,[8] sedangkan beberapa sumber mengatakan istri Nuh adalah Namaha binti Tzila atau Amzurah binti Barakil[9] dan memiliki empat orang putra, yaitu Kanʻān, Yafith, Syam dan Ham.

Biografi
Nuh adalah Rasul Allah yang pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf Nabi saja, bukan sebagai Rasul karena mereka tidak memiliki umat atau kaum.

Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam AS, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.

Dari Ibnu Abi Hatim : Abu Umamah mendengar seorang berkata kepada Nabi “Wahai Utusan Tuhan, apakah Adam seorang Nabi?” Nabi menjawab “Ya”. Orang tersebut bertanya lagi: “Berapa Lama antaranya dengan Nuh?” maka Nabi Menjawab “sepuluh generasi”

Ibnu Abbas menceritakan Bahwa nabi Nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi banjir ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama 350 tahun.

Ibnu Abi Hatim dari Urwah bin Al Zubayr bahwa Wadd, Suwa, Yaghuth, Ya’uq dan Nasr adalah anak nabi Adam. Wadd adalah yang tertua dari mereka dan yang paling saleh di antara mereka.

Ibnu Abbas menceritakan bahwa ketika Nabi Isa menghidupkan Ham bin Nuh, dia bertanya kepadanya kenapa rambutnya beruban, ia menjawab dia meninggal di saat usia muda karena ketakutannya ketika banjir. Ia berkata bahwa panjang kapal Nuh adalah 1200 Kubit dan lebarnya 600 Kubit dan mempunyai 3 lapisan.

Migrasi dari Suq Thamanim ke Babylonia
Ibnu Thabari menceritakan setelah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, ia kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat (Qarda) di suatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) karena kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Suq Thamanin.

Ibnu Abbas kemudian menceritakan bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin dan semua keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham bin Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata ”ketika Suq Thamanin menjadi penuh dengan keturunan Nuh mereka berpindah ke Babylon dan membangun kota tersebut”.

Abd al Ghafar menceritakan ketika kapal berlabuh di bukit Judi pada hari Ashura.

Doa Nuh kepada Keturunannya
Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.

Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Gomer dan Kush menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut.

Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan ham menurunkan bagsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.

Anak-anak :


Kanʻān bin Nuh

Dari keempat putra Nuh, hanya tiga orang yang selamat dari bencana banjir, karena taat serta mengikuti ajaran yang dibawa ayahnya. Adapun seorang anaknya lagi yang tertua, yaitu Kan'an, tewas tenggelam. Nuh merasa sedih karena anaknya tidak mau mengikuti ajarannya. Sedangkan menurut Hasan al-Bashri berpendapat bahwa Kan’an adalah anak tiri Nuh yaitu anak dari isterinya yang durhaka.


Yafith bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Yafith bernama Arbasisah binti Marazil bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Yafith menurunkan 7orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan, yaitu Gomer, Marihu, Wa’il, Hawwan, Tubal, Hawshil dan Thiras. Anak perempuan dari Yafith adalah Shabokah.

Sam bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Sam bernama Shalib binti Batawil bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Sam menurunkan Arfaqsyad, Asshur, Lud, Elam, dan Aram.

Ham bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Ham bernama Nahlab binti Marib bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Ham menurunkan 4 orang anak laki-laki, yaitu Kush, Put, Kanaan dan Qibthy atau Misraim.

Menurut Ibnu Ishaq tidak diketahui apakah Aram adalah satu ibu atau dari ibu yang berbeda dengan anak Sam lainnya. Sam berdiam di Mekkah dan dari keturunannya yaitu Arpaksyad menurunkan nabi dan rasul. Kemudian dari nya menurunkan bangsa Arab dan bangsa Mesir kuno. Keturunan Yafith menjadi raja untuk wilayah non arab seperti Turki, Khazar dan Persia yang raja terakhirnya adalah Yazdajird bin Shahriyar bin Abrawiz yang masih merupakan keturunan Gomer bin Yafith bin Nuh.

Keturunan Sam berdiam di Majdal yang berada di pusat bumi yang daerah tersebut berada di Satidama (suatu daerah bagian utara Irak atau dibagian Timur Anatolia), di antara Yaman dan Syria. Tuhan memberikan mereka kitab dan kenabian serta memberikan warna kulit yang coklat dan putih.

Bangsa ʿĀd berkembang di suatu lembah yang dinamakan Al-Shihr (Bagian Selatan Arabia menghadap lautan Hindia) dan dibinasakan disuatu lembah yang dinamakan Lembah Mughith.

Kemudian Mahrah menetap di lembah Al-Shihr. Ubayl berkembang di wilayah Yasthrib, Amalek berkembang di Sana sebelum dinamakan Sana. Beberapa dari keturunan Amalek kemudian pergi ke Yastrib dan mengusir bangsa Ubayl, yang kemudian Jubayl berkembang di wilayah Juhfah, tapi banjir membinasakan mereka sehingga dinamakan wilayah tersebut Al-Juhfah (tempat penyapuan).

Thamud berdiam di Hijr dan di sekitarnya dan dibinasakan di sana. Tasm dan Judays berdiam di Yamamah dan kemudian dibinasakan, ketika Umaym memasuki wilayah Al Abar (Wabar, suatu tempat di Yaman) dan dibinasakan di sana. Di sekitar Yamamah dan Al Shihr tidak ada yang bepergian di sana karena wilayahnya telah dikuasai Jin. Daerah tersebut dikenal dengan Ubar karena berasal dari nama Abar bin Umaym.

Keturunan Joktan bin Eber memasuki Yaman dan kemudian menamainya Yaman yang berarti Selatan. Beberapa kaum dari Kan'an memasuki Syria yang namanya adalah Al-Sha’m maka dari itu wilayah Syria dahulu dikenal dengan nama Syam.

Diceritakan dari Damrah bin Rabiah dari Ibnu Ata dari Ayahnya bahwa Ham menurunkan keturunan yang berkulit hitam dan berambut keriting. Rambut mereka tipis. Yafith menurunkan keturunan yang berwajah datar dan bermata kecil atau sipit, sedangkan Sam menurunkan keturunan yang berwajah tampan dan berambut indah.

Cucu-cucu


Keturunan Ham

    Kush bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kush bernama Qarnabil binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan Habsyah, Hind dan Sind.
    Phut bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Phut bernama Bakht binti Batawil. Put kemudian berdiam bersama keturunan Kush yaitu Hind dan Sind di wilayah India.
    Kan`an bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kan'an bernama Arsal binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan bangsa berkulit hitam atau negro, Nubia, Fezzan, Zanj dan Zaghawah.
    Mizraim bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan keturunan Mizraim adalah bangsa Koptik dan Barbar.
    Egyptus binti Ham: Anak Ham yang satu ini adalah seorang wanita.

Keturunan Sam
    Lud bin Sam: Ibnu Ishaq menyebutkan Lud kawin dengan anak perempuan Yafith yaitu Shakbah dan melahirkan baginya Faris, Jurjan, dan ras yang mendiami wilayah Persia. Kemudian dari Lud lahir pula Tasm dan Imliq tapi tidak diketahui apakah mereka stu ibu atau tidak dengan Faris bin Lud. Imliq berdiam di wilayah tanah suci.

    Imliq kemudian menurunkan bangsa Amalek yang kemudian menyebar di wilayah Uman, Hijaz, Syria dan Mesir. Dari keturunan Lud ini melahirkan bangsa bangsa perkasa di Syria yang disebut dengan bangsa Kanaanit. Dari Lud juga menurunkan Firaun Mesir, penduduk Bahrayn dan ‘Uman yang kemudian dikenal dengan bangs Jasim. Penghuni Madinah seperti Bani Huff, Sa’d bin Hizzan, Banu Matar dan Banu Al-Azraq, Penduduk Najd yaitu Badil dan Rahil, Penduduk Tayma adalah keturunan dari Lud bin Sham.

    Bani Umaym bin Lud berdiam di Wabar yang merupakan daerah gurun yang dikenal dengan gurun Alij dan berkembang disana. Kemudian mereka berbuat ingkar disana dan akhirnya Allah menghancurkan mereka. Satu-satunya suku mereka yang tersisa dari bencana tersebut adalah suku Nasnas.

    Tasm bin Lud berdiam di Yamamah (kota kuno Bahrayn). Dari keturunan Lud seperti Tasm, Amalek, Umaym dan Jasim menggunakan dialek arab, sedangkan dari keturunan Lud yang lain seperti Faris menggunakan dialek Farsi.

    Keturunan Lud bin Sham dan termasuk keturunan Madhay bin Yafith kemudian pergi menuju Gomer dan Gomer kemudian menjaga mereka dan membiarkan mereka berkembang di wilayahnya. Dari bangsa Madhay ini menurunkan bangsa Media yang salah satu rajanya adalah Cyrus Agung.

    Salah satu bangsa Barbar adalah keturunan dari Thamila bin Marib bin Faran bin Amr bin imliq bin Lud bin Sham. Bangsa yang pertama kali berbicara dengan bahasa Arab adalah Imliq bin Lud setelah kepindahannya dari Babylonia.

    Aram bin Sam: Aram bin Shem menurunkan Uz, Mash, Gether dan Hul. Kemudian Uz menurunkan Gether, ʿĀd dan Ubayl. Gether bin Aram menurunkan Tsamud dan Judays. Mereka ini berbicara dengan bahasa Arab Mudari. Mereka ini dikenal dengan Arab Aribah atau Arab asli karena dari merekalah bahasa Arab berasal. Dari keturunan Aram dan Lud ini melahirkan bangsa Arab pertamaatau bangsa Arab Aribah.

    ʿĀd berdiam di gurun disekitar jalan menuju Hadramaut di Yaman. Tsamud memahat pegunungan untuk dijadikan tempat tinggalnya yang berada antara Hijaz dan Syria dan sejauh Wadi al-Qura. Judays mengikuti Tasm dan berdiam di lingkungan Yamamah sampai Bahrayn. Nama Yamamah pada saat itu adalah Jaww. Sedangkan Jasim berdiam di Uman. Mash menurunkan bangsa Nabatea yang silsilahnya adalah Nabit bin Mash bin Aram.

    Di Era kaum ʿĀd, mereka dikenal dengan ʿĀd dari Iram, ketika kaum’Ad dihancurkan maka kaum Tsamud disebut Iram. Setelah Tsamud dihancurkan keturunan Iram yang tersisa disebut dengan Arman atau Aramean.

    Arfaqsyad bin Sam: Arpkasyad menurunkan umat-umat pilihan dan darinya kebanyakan nabi berasal. Ia mempunyai anak yang bernama Qaynam yang tidak diceritakan di dalam Taurat. Ia tidak diceritakan di dalam taurat karena ia menyebut dirinya sebagai dewa dan mempelajari sihir. Qaynamkemudian menurunkan anak yang bernama Shelah, dan menurunkan Abir. Bagi Abir menurunkan 2 anak, yaitu Peleg atau Qasim dan Yoktan atau Qahthan yang menurunkan 2 anak, yaitu Ya’rub dan Yaqtan. Yoktan adalah penguasa pertama atas negeri Yaman.

    Arpaksyad juga mempunyai anak yang bernama Nimrod yang mendiami sekitar wilayah Al-Hijr. Sham lahir ketika Nuh berumur 500 tahun, kemudian Arpaksyad lahir ketika Sham berumur 102 tahun. Qaynam lahir ketika umur Arpaksyad 35 tahun, Shelah lahir ketika Qaynam berumur 39 tahun, Eber lahir ketika Shelah berumur 30 tahun.

    Yoktan bin Eber bin Shaleh bin Arfaqsyad darinya menurunkan bangsa Hind dan Sind terkemudian. Silsilahnya kembali kepada Buqayin bin Yoktan. Dari Yoktan melahirkan Ya’rub menurunkan Yashjub menurunkan Saba’. Saba’ menurunkan Himyar, Kahlan, ‘Amr, Al-Ash’ar, Anmar, Murr, ‘Amilah. Amr bin Saba menurunkan ‘Adi. ‘Adi menurunkan Lakhm dan Judham.
    Ghalem bin Sam: Dikisahkan bahwa keturunan dari Ghalem ini adalah bangsa Persia.
    Asshur bin Sam: Sedangkan dari Asshur keturunannya adalah menjadi bangsa Assyria.

Keturunan Yafith

  • Meshech bin Yafith: Darinya menurunkan Ashban. Menurut Blachere Ashban adalah koloni dari Ishafan yang menetap di Syria, Mesir, Afrika Utara, dan Spanyol.
  • Yavan bin Yafith: Darinya menurunkan Slavia dan Burjan atau Bulgar. Bangsa Byzantium adalah keturunan dari Lanta bin Javan.
  • Magogh bin Yafith: Dari Magogh inilah bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang telah diramalkan akan datang pada akhir zaman.
Khatubal bin Yafith
Ma'za bin Yafith
Tyrash bin Yafith

Bahtera Nuh
Puluhan tahun Nuh berdakwah, tetapi umatnya tidak mau mengikuti ajarannya dan tetap menyembah berhala. Bahkan mereka sering kali menganiaya Nuh dan pengikutnya. Untuk itu Nuh meminta Allah supaya menurunkan azab bagi mereka. Kemudian dalam kisah tersebut dikatakan bahwa Allah mengabulkan permintaan Nuh. Agar umat Nuh yang beriman terhindar dari azab tersebut, Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. Bersama para pengikutnya, Nuh mengumpulkan paku dan menebang kayu besar dari pohon yang ia tanam selama 40 tahun. Melalui wahyu-Nya, Allah membimbing Nuh membuat bahtera yang kuat untuk menghadapi serangan topan dan banjir. Bahtera Nuh dianggap merupakan alat angkutan laut pertama di dunia.

Menurut Al Qur'an, bahtera Nuh telah mendarat di Bukit Judi dan banyak perbedaan pendapat mengenai Bukit Judi tersebut, baik dari para ulama maupun temuan arkeolog. Ada pendapat[siapa?] yang menunjukkan suatu gunung di wilayah Kurdi atau tepatnya di bagian selatan Armenia, ada pendapat lain dari Wyatt Archeological Research, bukit tersebut terletak di wilayah Turkistan Iklim Butan, Timur laut pulau yang oleh orang-orang Arab disebut sebagai Jazirah Ibnu Umar (Tafsir al-Mishbah).

Di dalam Alkitab menyebutnya terdampar di Gunung Ararat Turki. Para arkeolog Cornuke dan tim mengatakan bahwa bahtera Nuh diduga telah ditemukan di Iran. Lokasinya tidak sesuai seperti yang dijelaskan dalam kitab Kejadian; Bahtera ini telah melakukan perjalanan dari timur mengarah ke Mesopotamia. Cornuke dan tim berpikir bahwa Gunung Ararat adalah kemungkinan besar sebagai sebuah pengalihan saja. "Alkitab memberikan petunjuk di sini tetapi ini bukanlah mengarah ke Turki, tetapi mengarah langsung ke Iran."

Berdasarkan foto yang dihasilkan dari gunung Ararat, menunjukkan sebuah perahu yang sangat besar diperkirakan memiliki luas 7.546 kaki dengan panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki dan masih ada tiga tingkat lagi di atasnya.

  • Tingkat pertama diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan
  • Tingkat kedua ditempatkan manusia
  • Tingkat ketiga burung-burung

Nuh menurut Kristen
Nuh adalah anak laki-laki Lamekh, yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun (Kej. 5:28; 1Taw 1:4)). Ia dilahirkan 1.056 tahun setelah Adam.[11] Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur terpanjang, mencapai 950 tahun (Kej. 9:28-29). Namanya juga tercatat dalam silsilah Yesus di Lukas 3:36.

Nuh digambarkan sebagai orang yang benar di antara orang-orang lain yang hidup di zamannya. Kejadian 6:8 mencatat, "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan". Pada saat itu, manusia hidup bergelimang dosa sehingga Allah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dengan bersabda "Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi" [12]. Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan segala-galanya. Dia memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan sebagian makhluk ciptaan-Nya.

Setelah bahtera itu selesai, Kitab Kejadian menggambarkan bahwa air merendam bumi selama 150 hari lamanya dan setelah itu air mulai surut. Nuh menunggu hingga bumi benar-benar kering sebelum membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama keluarga dan semua binatang yang ada di dalam bahtera tersebut.

Setelah Nuh diselamatkan, Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh dan memberkatinya [13]. Inilah perjanjian yang pertama dikenal dan bersifat universal karena meliputi seluruh umat manusia. Di kemudian hari, Allah mengadakan perjanjian pula dengan Abraham, tetapi perjanjian itu dianggap bersifat lebih khusus.

Etimologi
Nama Nuh berasal dari Ibrani נֹחַ, נוֹחַ(Nōăḥ), yang berarti "hinggap", "menentramkan", "berhenti", atau "istirahat" (2Raj 2:15; Rat 5:5; Ul 5:14). Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah "sabat", "istirahat", dan "penghiburan".

Keluarga
Alkitab hanya mencatat Nuh memiliki tiga orang anak, Sem, Ham dan Yafet yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun[14], sebelum air bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, dua tahun setelah air bah, ia dikaruniai Arpakhsad[15]. Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 ketika banjir datang. Ham dikatakan sebagai yang termuda [16].

Nama istri Nuh tidak disebut dalam Alkitab, menurut Kitab Yobel (termasuk dalam kanon Gereja Ortodoks Ethiopia) namanya adalah Emzara. Tulisan-tulisan Midras memberinya nama Naamah, yang juga disebutkan dalam Kitab Yasar.

Referensi
    ^ Kejadian 5:28-29
    ^ Kejadian 5:32
    ^ Kejadian 9:20
    ^ Kejadian 9:28-29
    ^ http://alkitab.sabda.org/search.php?search=Nuh
    ^ Lokasi Terdamparnya Kapal Nabi Nuh.
    ^ "(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur." (Al Israa' 17:3)
    ^ Wafilah istri Nuh
    ^ Prophets Family Tree istri Nuh Namaha atau Amzurah
    ^ Noah's Ark Discovered in Iran? di situs web National Geographic.
    ^ a b Abraham Park. D. Min.,D.D., Silsilah Di Kitab Kejadian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Hal.142 ISBN 978-979-081-235-2
    ^ Kejadian 6:14
    ^ Kejadian 9:1-17
    ^ Kejadian 5:32
    ^ Kejadian 11:10
    ^ Kejadian 9:24

    Kisah Nuh di Tagtag.com
    Biodata Para Nabi

Pranala luar
Search Wikimedia Commons     Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Nuh

    (Melayu) Kaum yang dibinasakan : Kaum Nabi Nuh
    (Indonesia) Kisah Nabi Nuh di Dzikir.org
    (Inggris) Tujuh Ketentuan Nuh
    (Inggris) Bahtera Nuh
    (Inggris) Nuh di Ensiklopedia Yahudi
    (Inggris) Banjir Besar - Pertanyaan dan Jawaban di Answers in Genesis
    (Inggris) Nuh dan Bahteranya
    Ibnu Thabari Volume II

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Nuh


Foto : Istimewa

Agama Hindu - 3.102 Tahun SM

Jakata (PerpustakaanTanahImpian) - Agama Hindu (Sanskerta: Sanātana Dharma सनातन धर्म "Kebenaran Abadi"), dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya).

Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar jiwa.

Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini terdapat sekitar 90% penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh agama Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Jawa,Lombok, Kalimantan (Suku Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis - Sidrap).

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu

Foto : Istimewa

Sabdo Palon & Naya Genggong Nagih Janji


Sebuah Ilustrasi
Literasi Utama
Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) -  Apakah sudah saatnya Sabdo Palon Menagih Janji?

Alasan tim Tanah Impian menuliskan artikel ini, karena berkenaan dengan masa depan Indonesia yangmana juga diramalkan oleh William H. Buiter*, Chief Economist Citigroup bersama 50 ekonom merilis prediksi ekonom global dengan judul “Global Growth Generators (3G): Moving beyond emerging markets”.

Baca juga : Indonesia Gemah Ripah Loh Jinawi

Sabdo Palon yang dikenal sebagai penasihat spiritual di Tanah Jawa, dan juga sebagai pembimbing Jawa sejati, dijelmakan dalam banyak wadag atau raga yang berbeda di setiap generasi.

Baca juga : Ramalan Prabu Siliwangi VIII

Sementara tokoh lain yang sering dikaitkan dengan Sabdo Palon adalah Naya Genggong, yang berduet menjadi penuntun gaib yang mawujud. Sehingga tidak mengherankan jika mereka berdua sering hadir mengiringi Raja-Raja Jawa di masa lalu.

Kiranya kita sepakat bahwa Sabdo Palon dan Naya Genggong bukanlah sekedar sosok, namun merupakan gelar, olehkarenanya kami mengilustrasikan dari prilaku pewayangan.

Baca juga : Hoax : Siliwangi VIII Masuk Islam

Sebelum membaca "Sabdo Palon Nagih Janji", kiranya perlu Anda mencamkan, mengapa Tim Tanah Impian sangat memperhatikan perlunya kemurnian Sejarah Nusantara

Beginilah caranya mereka menghancurkan bangsa kita :

  • Pertama: Mereka mengaburkan, menyesesatkan, dan mengacaukan Sejarah Nusantara
  • Kedua: Mereka mengarang  Sejarah Baru
  • Ketiga: Mereka memutuskan pengetahuan mengenai Leluhur Kita
  • Keempat: Mereka menjajah, dan menguras habis SDA kita

Sejarah Nusantara menjadi  Baru, dengan Sejarah Baru merea membuat kita tidak lagi mengenal siapa Leluhur Kita, sehingga seolah kita tidak berhak atas SDA yang kita sendiri. (Sapto Satrio Mulyo Adi)

Baca juga : Hoax : Brawijaya V Masuk Islam

Sabdo Palon dan Naya Genggong merupakan gelar yang diberikan sesuai dengan karakter tugas yang diemban masing-masing, yakni :
  • Sabdo Palon, "sabdo" artinya seseorang yang memberikan masukan / ajaran, dan "palon" artinya kebenaran yang bergema di Alam Semesta. Jadi "Sabdo Palon" bermakna sebagai seorang abdi yang berani menyuarakan kebenaran kepada Raja, serta berani menanggung akibatnya. 
  • Naya Genggong, "naya" artinya nayaka / abdi raja, dan "genggong" artinya mengulang-ulang suara. Jadi "Naya Genggong" bermakna sebagai seorang abdi yang berani mengingatkan Raja secara berulang-ulang mengenai kebenaran, dan berani menanggung akibatnya.
Ada yang menyebutkan, Sabdo Palon dan Naya Genggong mulai dikenal pada masa kepemimpinan Ratu Tribhuwana Tunggadewi (Ibu dari Hayam Wuruk), dan tetap setia sebagai penasihat spiritual hingga kepemimpinan Raja Brawijaya V

Sebelumnya, Sabdo Palon dan Naya Genggong lebih dikenal dengan Sapu Angin dan Sapu Jagad.

Sabdo Palon banyak dikisahkan dalam Serat Jangka Jayabaya Sabdo Palon, juga dikenal dengan Jangka Sabdo Palon, yang diyakini sebagai karya pujangga R. Ng. Ranggawarsita.

Banyak pereka atau penterjemah pesan atau pemikiran Sabdo Palon yang sengaja mengarahkan hasil terjemahannya atau rekaannya untuk kepentingan golongan mereka. (EW) Oleh karenanya, tidak heran, golongan tersebut memiliki kepentingan untuk menyamarkan maksud yang sebenarnya, dan bahkan sengaja untuk menyesatkan.

Baca juga : Hoax : Brawijaya V Masuk Islam

Syogyanya Sabdo Palon meramalkan titik kehancuran Agama Penyembah 666 yang kebetulan ada di Nusantara, dan tidak menyebut secara eksplisit nama Agama yang dimaksud. Hal ini dikarenakan, Agama Penyembah 666 tidak an sich eksis di Nusantara sebagai sebuah Agama yang eksis sebagai sebuah Agama dengan ajaran Ke-Tuhanannya.

Titik Kehancuran Agama Penyembah 666, sekaligus menjadi titik bangkitnya kembali Agama Lokal dengan Kearifan Lokalnya. 

Ramalan hancurnya Agama Penyembah 666 ini, sebenarnya juga diramalkan oleh Nabi-nya sendiri, bahwa Agama tersebut bukanlah sebuah Agama yang kekal, dan akan hancur pada waktunya.

Kalau kita peka melihat fenomena yang terjadi di sekitar kita, maka kita pun akan melihat, banyaknya Pemeluk Agama Penyembah 666 yang kini sudah kembali ke Agama awalnya.

Serat tersebut ditulis sebagai ramalan adanya kehancuran Penganut Agama Penyembah 666 itu dari dalam dirinya sendiri, yang berada di Nusantara, dalam jangka waktu 500 tahun + 4 zaman, terhitung mulai dari hilangnya pamor Kerajaan Majapahit.

Namun syair dalam Jangka Sabdo Palon banyak dipelintir oleh kelompok-kelompok kepentingan, atau Penyembah Agama Penyembah 666, sehingga mereka ingin lempar batu sembunyi tangan.

Dengan tulisan yang menyebutkan sebuah Agama tertentu secara eksplisit, yang sebenarnya bukan Agama tersebut yang dimaksud, maka penulis yang menyebutkan Agama secara ekplisit, sebenarnya mereka ingin mengadu domba, antara penganut-penganut Agama-agama yang ada di Nusantara.

Kiasan Agama tersebut sesungguhnya adalah Agama Penyembah 666

Selanjutnya kelompok Agama Penyembah 666, tidak ingin diketahui gerakannya, atau mereka justru ingin mengakselerasi kebodohan dari kelompok-kelompok Agama yang beraliraan PENGHAFAL, dan bukan PENG-KAJI.

Sementara penganut Agama Penyembah 666 ini, menyelubungi diri mereka di dalam sebuah Agama stereotip. Mereka ibarat Buah, yang kulit dan dalamnya berbeda warna.

Terdapat bait di penghujung akhir Serat Jangka Sabdo Palon,.Tuturan inilah yang dikenal sebagai "Sabdo Palon Nagih Janji". Dimana Sabdo Palon memberitahukan tanda-tanda sosial, dan tanda-tanda Alam yang akan muncul di zaman kembalinya nanti.

Melihat berbagai peristiwa penting, yang tidak dapat kami jelaskan di sini (bukan konsumsi publik), nampaknya janji yang ditagih, akan benar-benar dibayar dengan tanpa gonjang-ganjing, huru-hara, atau kehebohan.

Baca juga : Hoax : Brawijaya V Masuk Islam

Hal tersebut karena Alam pun sudah memberikan tanda-tanda dukungannya, bahkan bantuan gaib dari luar Nusantara pun, saat ini (awal 2020sudah membuktikan keberadaannya di Indonesia.

Tidak adanya huru-hara dikarenakan, para anak cucu, dibantu oleh para loyalis untuk menghalau siasat para machevelian dari timur tengah tersebut, untuk tidak jatuh lagi di lobang yang sama, meskipun para machevelian telah ber-metamorfosis dalam bentuk wadag dan siasat yang lain.

Baca juga : Indonesia Gemah Ripah Loh Jinawi

Ada baiknya, kita tetap menyimak serat tersebut untuk bahan renungan, kajian, dan sekaligus mengetahui betapa liciknya para machevelian itu.

Baca juga : Hoax : Brawijaya V Masuk Islam

Selain itu ada juga tuturan dalam serat tersebut, yang konon meramalkan terjadinya huru-hara akhir zaman, yakni:

Miturut carita kuna,
wecane janma linuwih,
kang wus kocap aneng jangka,
manungsa sirna sepalih,
dene ta kang bisa urip
yekti ana saratipun,
karya nulak kang bebaya,
kalisse bebaya yekti,
ngulatana kang wineca para kuna.

(Terjemahan bebas : Menurut cerita kuno dari para leluhur yang memiliki kelebihan dalam spiritual, semua cerita yang disampaikan para leluhur telah tertulis dalam kitab Jangka. Kelak umat manusia di masa depan akan lenyap separuh dari jumlah total yang menghuni bumi. Mereka yang bisa bertahan hidup harus berusaha dan bekerja untuk menjauhkan diri sendiri dari berbagai marabahaya. Cara untuk mempertahankan diri dari prahara di masa depan adalah dengan membaca, meresapi dan menjalankan ajaran-ajaran para leluhur.)

Selain syair di atas, juga keterangan jangka Sabdo Palon yang meramalkan terjadinya letusan Gunung Semeru, yang termuat dalam pupuh Sinom, yakni :

Sanget-sangeting sangsara,
Kang tumuwuh tanah Jawi,
Sinengkalan taunira,
Lawang Sapta Ngesthi Aji,
Upami nabrang kali,
Prapteng tengah-tengahipun,
Kaline banjir bandang,
Jerone nyilepake jalmi,
Kathah sirna manungsa kathah pralaya.

(Terjemahan bebas : Sangat-sangatlah sengsara, yang timbul di Tanah Jawa, ditandai pada tahun Sembilan Tujuh Delapan Satu. Seumpama menyeberang sungai, sampai di tengah-tengahnya, sungainya banjir bandang. Dalamnya menenggelamkan manusia. Banyak manusia mati, banyak bencana.)

Bagi mereka yang mengerti caranya membaca sandi-sandi Alam, syair di atas memiliki sandi-sandi yang dapat dibaca secara gamblang.

Sementara ramalan Sabdo Palon Naya Genggong, yang sudah terjadi, yakni meletusnya Gunung Merapi pada 2010 yang lalu, hal ini terkait dengan janji Sabdo Palon Naya Genggong sebelum moksha,

Di sinilah kita dapat menghitung ramalan di atas dengan bersandar pada 500 tahun + 4 zaman.

Hitungan priode tahun (zamanyang lazim dalam hitungan penanggalan Jawa adalah sewindu (delapan tahun). Jika demikian 4 jaman dikali 8, berarti 32 tahun, jadi isyarat meletusnya Gunung Merapi terjadi 32 tahun sesudahnya.

Hardi agung-agung samya,
Huru-hara nggêgirisi,
Gumalêgêr swaranira,
Lahar wutah kanan kering,
Ambleber angêlêbi,
Nrajang wana lan desagung,
Manungsanya keh brastha,
Kêbo sapi samya gusis,
Sirna gêmpang tan wontên mangga puliha.

Gunung berapi semua,
Huru hara mengerikan,
Menggelegar suaranya,
Lahar tumpah kekanan dan kekirinya,
Menenggelamkan,
Menerjang hutan dan perkotaan,
Manusia banyak yang tewas,
Kerbau dan Sapi habis,
Sirna hilang tak bisa dipulihkan lagi.

Memang dapat pula dikatakan bahwa Serat Jangka Jayabaya Sabda Palon merupakan sebuah karya sastra, dimana bait demi bait yang tersurat dan tersirat di dalamnya dapat dijadikan bahan kajian, jika Anda sebagai orang yang lahir, dan dibesarkan di Tanah Jawa, yang pasti juga benar-benar berdarah Jawa..

Sebagai penutup, Tim Tanah Impian melihat adanya indikator kuat yang terjadi pada tahun 2004, dimana di tempat asalnya (saat ini merupakan sebuah negara berdaulatdari Penganut Agama Penyembah 666 tersebut, sudah terang-terangan membuat sebuah perlambangan yang menjelaskan dan menekankan keberadaannya, bahwa mereka benar-benar sebagai kelompok penyembah setan.

Gunanya ramalan adalah agar kita dapat mencarikan solusinya, bukan untuk pasrah bongkokan. (Pesan dari anak cucu Mojopahit)

Saat Anak Cucu Siliwangi VIII bergandengan tangan dengan Anak Cucu Prabu Brawijaya V, Nusantara atau Indonesia akan menguasai dunia.

Baca juga : Ramalan Prabu Siliwangi VIII

Literasi Utama

Sumber : Dari berbagai sumber
Foto : Istimewa

Masuknya Hindu ke Indonesia

Jakata (PerpustakaanTanahImpian) - Berdasarkan keterangan-keterangan yang ditemukan pada prasasti, abad ke-8 Masehi dapatlah dikatakan bahwa periode sejarah Bali Kuno meliputi kurun waktu antara abad ke-8 Masehi sampai dengan abad ke-14 Masehi dengan datangnya ekspedisi Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit yang dapat mengalahkan Bali.

Nama Balidwipa tidaklah merupakan nama baru, namun telah ada sejak zaman dahulu. Hal ini dapat diketahui dari beberapa prasasti, di antaranya dari prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 913 Masehi yang menyebutkan kata "Walidwipa". Demikian pula dari prasasti-prasasti Raja Jayapangus, seperti prasasti Buwahan D dan prasasti Cempaga A yang berangka tahun 1181 Masehi.

Di antara raja-raja Bali, yang banyak meninggalkan keterangan tertulis yang juga menyinggung gambaran tentang susunan pemerintahan pada masa itu adalah Udayana, Jayapangus , Jayasakti, dan Anak Wungsu.

Pengaruh zaman prasejarah, terutama dari zaman megalitikum masih terasa kuat. Kepercayaan pada zaman itu dititikberatkan kepada pemujaan roh nenek moyang yang disimboliskan dalam wujud bangunan pemujaan yang disebut teras piramid, atau bangunan berundak-undak.

Kadang-kadang di atas bangunan ditempatkan menhir, yaitu tiang batu monolit sebagai simbol roh nenek moyang mereka. Pada zaman Hindu hal ini terlihat pada bangunan pura yang mirip dengan pundan berundak-undak. Kepercayaan pada dewa-dewa gunung, laut, dan lainnya yang berasal dari zaman sebelum masuknya Hindu tetap tercermin dalam kehidupan masyarakat pada zaman setelah masuknya agama Hindu.

Pada masa permulaan hingga masa pemerintahan Raja Sri Wijaya Mahadewi tidak diketahui dengan pasti agama yang dianut pada masa itu. Hanya dapat diketahui dari nama-nama biksu yang memakai unsur nama Siwa, sebagai contoh biksu Piwakangsita Siwa, biksu Siwanirmala, dan biksu Siwaprajna. Berdasarkan hal ini, kemungkinan agama yang berkembang pada saat itu adalah agama Siwa.

Baru pada masa pemerintahan Raja Udayana dan permaisurinya, ada dua aliran agama besar yang dipeluk oleh penduduk, yaitu agama Siwa dan agama Budha. Keterangan ini diperoleh dari prasasti-prasastinya yang menyebutkan adanya mpungku Sewasogata (Siwa-Budha) sebagai pembantu raja.

Sumber : http://kejawenonline.blogspot.com/2007/06/hindu-masuk-indonesia.html
Foto : Istimewa

KERAJAAN KANDIS “ATLANTIS NUSANTARA”

Literasi Utama
Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Judul Asli : ANTARA CERITA DAN FAKTA (Sebuah Hipotesa Lokasi Awal Peradaban di Indonesia) Oleh: PEBRI MAHMUD AL HAMIDI

Nenek moyang bangsa Indonesia diduga kuat oleh para Arkeolog adalah ras Austronesia. Ras ini mendarat di Kepulauan Nusantara, dan memulai peradaban neolitik. 

Bukti arkeologi menunjukkan bahwa budaya neolitik dimulai sekitar 5000 tahun lalu di kepulauan Nusantara. 

Bersamaan dengan budaya baru ini bukti antropologi menunjukkan muncul juga manusia dengan ciri fisik Mongoloid. Populasi Mongoloid ini menyebar di kawasan Nusantara sekitar 5000 sampai 3000 tahun lalu dengan membawa bahasa Austronesia dan teknologi pertanian. Dikumpulkan dari cerita yang diwarisi secara turun temurun oleh Penghulu Adat Lubuk Jambi.

Di Nusantara saat ini paling tidak terdapat 50 populasi etnik Mongoloid yang mendiaminya. Budaya dan bahasa mereka tergolong dalam satu keluarga atau filum bahasa, yaitu bahasa-bahasa Austronesia yang menunjukkan mereka berasal dari satu nenek moyang. Lalu dari manakah populasi Austronesia ini berasal dan daerah manakah pertama kalinya mereka huni di Nusantara ini? Sebuah pertanyaan yang belum terjawab oleh riset sejarah selama ini. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah pengkajian dan analisis yang komprehensif tentang bukti sejarah yang ada dan menelusuri hubungan historis suatu daerah dengan daerah lainnya. Metode yang digunakan adalah mengumpulkan cerita/tombo yang ada di masyarakat dan penelusuran fakta yang mendukung tombo tersebut.Wikipedia. Ensiklopedi Bebas. http://wikipedia.org.

RINGKASAN
Kerajaan tertua di Pulau Jawa berdasarkan bukti arkeologis adalah kerajaan Salakanegara dibangun abad ke-2 Masehi yang terletak di Pantai Teluk Lada, Pandeglang Banten. Diduga kuat mereka berimigrasi dari Sumatra. Sedangkan Kerajaan tertua di Sumatra adalah kerajaan Melayu Jambi (Chu-po), yaitu Koying (abad 2 M), Tupo (abad ke 3 M), dan Kuntala/Kantoli (abad ke 5 M). 


Menurut cerita/tombo adat Lubuk Jambi yang diwarisi dari leluhur mengatakan bahwa disinilah lubuk (asal) orang Jambi, oleh karena itu daerah ini bernama Lubuk Jambi. Dalam tombo juga disebutkan di daerah ini terdapat sebuah istana kerajaan Kandis yang sudah lama hilang. 

Istana itu dinamakan istana Dhamna, berada di puncak bukit yang dikelilingi oleh sungai yang jernih. Penelusuran peninggalan kerajaan ini telah dilakukan selama 7 bulan (September 2008-April 2009), dan telah menemukan lokasi, artefak, dan puing-puing yang diduga kuat sebagai peninggalan Kandis dengan ciri-ciri lokasi mirip dengan sketsa Plato (347 SM) tentang Atlantis. Namun penemuan ini perlu dilakukan penelitian arkeologis lebih lanjut.

PENDAHULUAN
Nusantara merupakan sebutan untuk negara kepulauan yang terletak di kepulauan Indonesia saat ini. Catatan bangsa Tionghoa menamakan kepulauan ini dengan Nan-hai yang berarti Kepulauan Laut Selatan. Catatan kuno bangsa India menamainya Dwipantara yang berarti Kepulauan Tanah Seberang, yang diturunkan dari kata Sanskerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang) dan disebut juga dengan Swarnadwiva (pulau emas, yaitu Sumatra sekarang). Bangsa Arab menyebut daerah ini dengan Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa).


Migrasi manusia purba masuk ke wilayah Nusantara terjadi para rentang waktu antara 100.000 sampai 160.000 tahun yang lalu sebagai bagian dari migrasi manusia purba “out of Africa“. Ras Austolomelanesia (Papua) memasuki kawasan ini ketika masih bergabung dengan daratan Asia kemudian bergerak ke timur, sisa tengkoraknya ditemukan di gua Braholo (Yogyakarata), gua Babi dan gua Niah (Kalimantan). Selanjutnya kira-kira 2000 tahun sebelum Masehi, perpindahan besar-besaran masuk ke kepulauan Nusantara (imigrasi) dilakukan oleh ras Austronesia dari Yunan dan mereka menjadi nenek moyang suku-suku di wilayah Nusantara bagian barat. Mereka datang dalam 2 gelombang kedatangan yaitu sekitar tahun 2.500 SM dan 1.500 SM (Wikipedia, 2009).

Bangsa nenek moyang ini telah memiliki peradaban yang cukup baik, mereka paham cara bertani yang lebih baik, ilmu pelayaran bahkan astronomi. Mereka juga sudah memiliki sistem tata pemerintahan sederhana serta memiliki pemimpin (raja kecil). Kedatangan imigran dari India pada abad-abad akhir Sebelum Masehi memperkenalkan kepada mereka sistem tata pemerintahan yang lebih maju (kerajaan).

Kepulauan Nusantara saat ini paling tidak ada 50 populasi etnik yang mendiaminya, dengan karakteristik budaya dan bahasa tersendiri. Sebagian besar dari populasi ini dengan cirri fisik Mongoloid, mempunyai bahasa yang tergolong dalam satu keluarga atau filum bahasa. Bahasa mereka merupakan bahasa-bahasa Austronesia yang menunjukkan mereka berasal dari satu nenek moyang. Sedangkan di Indonesia bagian timur terdapat satu populasi dengan bahasa-bahasa yang tergolong dalam berbagai bahasa Papua.

Pusat Arkeologi Nasional telah berhasil meneliti kerangka berumur 2000-3000 tahun, yaitu penelitian DNA purba dari situs Plawangan di Jawa Tengah dan Gilimanuk Bali. Penelitian itu menunjukkan bahwa manusia Indonesia yang hidup di kedua situs tersebut telah berkerabat secara genetik sejak 2000-3000 tahun lalu. Pada kenyataannya hingga sekarang populasi manusia Bali dan Jawa masih memiliki kekerabatan genetik yang erat hingga sekarang.

Hasil penelitian Alan Wilson tentang asal usul manusia di Amerika Serikat (1980-an) menunjukkan bahwa manusia modern berasal dari Afrika sekitar 150.000-200.000 tahun lampau dengan kesimpulan bahwa hanya ada satu pohon filogenetik DNA mitokondria, yaitu Afrika. Hasil penelitian ini melemahkan teori bahwa manusia modern berkembang di beberapa penjuru dunia secara terpisah (multi origin). Oleh karena itu tidak ada kaitannya manusia purba yang fosilnya ditemukan diberbagai situs di Jawa (homo erectus, homo soloensis, mojokertensis) dan di Cina (Peking Man) dengan perkembangan manusia modern (homo sapiens) di Asia Timur. Manusia purba ini yang hidup sejuta tahun yang lalu merupakan missing link dalam evolusi. Saat homo sapiens mendarat di Kepulauan Nusantara, pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan masih tergabung dengan daratan Asia sebagai sub-benua Sundaland. Sedangkan pulau Papua saat itu masih menjadi satu dengan benua Australia sebagai Sahulland.

Teori kedua yang bertentangan dengan teori imigrasi Austronesia dari Yunan dan India adalah teori Harry Truman. Teori ini mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Austronesia berasal dari dataran Sunda-Land yang tenggelam pada zaman es (era pleistosen). Populasi ini peradabannya sudah maju, mereka bermigrasi hingga ke Asia daratan hingga ke Mesopotamia, mempengaruhi penduduk lokal dan mengembangkan peradaban. Pendapat ini diperkuat oleh Umar Anggara Jenny, mengatakan bahwa Austronesia sebagai rumpun bahasa yang merupakan sebuah fenomena besar dalam sejarah manusia. Rumpun ini memiliki sebaran yang paling luas, mencakup lebih dari 1.200 bahasa yang tersebar dari Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di Timur. Bahasa tersebut kini dituturkan oleh lebih dari 300 juta orang. Pendapat Umar Anggara Jenny dan Harry Truman tentang sebaran dan pengaruh bahasa dan bangsa Austronesia ini juga dibenarkan oleh Abdul Hadi WM (Samantho, 2009).

Teori awal peradaban manusia berada di dataran Paparan Sunda (Sunda-Land) juga dikemukan oleh Santos (2005). Santos menerapkan analisis filologis (ilmu kebahasaan), antropologis dan arkeologis. Hasil analisis dari reflief bangunan dan artefak bersejarah seperti piramida di Mesir, kuil-kuil suci peninggalan peradaban Maya dan Aztec, peninggalan peradaban Mohenjodaro dan Harrapa, serta analisis geografis (seperti luas wilayah, iklim, sumberdaya alam, gunung berapi, dan cara bertani) menunjukkan bahwa sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun Santos menyimpulkan bahwa Sunda Land merupakan pusat peradaban yang maju ribuan tahun silam yang dikenal dengan Benua Atlantis.

Dari kedua teori tentang asal usul manusia yang mendiami Nusantara ini, benua Sunda-Land merupakan benang merahnya. Pendekatan analisis filologis, antropologis dan arkeologis dari kerajaan Nusantara kuno serta analisis hubungan keterkaitan satu dengan lainnya kemungkinan besar akan menyingkap kegelapan masa lalu Nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri peradaban awal Nusantara yang diduga adalah kerajaan Kandis.

TINJAUAN PUSTAKA
Nusantara dalam Lintasan Sejarah
Kepulauan Nusantara telah melintasi sejarah berabad-abad lamanya. Sejarah Nusantara ini dapat dikelompokkan menjadi lima fase, yaitu zaman pra sejarah, zaman Hindu/Budha, zaman Islam, zaman Kolonial, dan zaman kemerdekaan. Kalau dirunut perjalanan sejarah tersebut zaman kemerdekaan, kolonial, dan zaman Islam mempunyai bukti sejarah yang jelas dan tidak perlu diperdebatkan. Zaman Hindu/Budha juga telah ditemukan bukti sejarah walaupun tidak sejelas zaman setelahnya. Zaman sebelum Hindu/Budha masih dalam teka-teki besar, maka dalam menjawab ketidakjelasan ini dapat dilakukan dengan analisa keterkaitan antar kerajaan. Urutan tahun berdiri kerajaan di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Kerajaan di Indonesia berdasarkan tahun berdirinya
No
Nama Kerajaan
Lokasi Situs
PerkiraanTahun Berdiri
1.
Kerajaan Kandis*
Lubuk Jambi, Riau
Sebelum Masehi
2.
Kerajaan Melayu Jambi
Jambi
Abad ke-2 M
3.
Kerajaan Salakanegara
Pandeglang, Banten
150 M
4.
Kepaksian Skala Brak Kuno
Gunung Pesagi, Lampung
Abad ke-3 M
5.
Kerajaan Kutai
Muara Kaman, Kaltim
Abad ke-4 M
6.
Kerajaan Tarumanegara
Banten
Abad ke-4 M
7.
Kerajaan Koto Alang
Lubuk Jambi, Riau
Abad ke-4 M
8.
Kerajaan Barus
Barus, Sumatra Utara
Abad ke-6 M
9.
Kerajaan Kalingga
Jepara, Jawa Tengah
Abad ke-6 M
10.
Kerajaan Kanjuruhan
Malang, Jawa Timur
Abad ke-6 M
11.
Kerajaan Sunda
Banten-Jawa Barat
669 M
12.
Kerajaan Sriwijaya
Palembang, Sumsel
Abad ke-7 M
13.
Kerajaan Sabak
Muara Btg. Hari, Jambi
730 M
14.
Kerajaan Sunda Galuh
Banten-Jawa Barat
735 M
15.
Kerajaan Tulang Bawang
Lampung
771 M
16.
Kerajaan Medang
Jawa Tengah
820 M
17.
Kerajaan Perlak
Peureulak, Aceh Timur
840 M
18.
Kerajaan Bedahulu
Bali
882 M
19.
Kerajaan Pajajaran
Bogor, Jawa Barat
923 M
20.
Kerajaan Kahuripan
Jawa Timur
1009 M
21.
Kerajaan Janggala
Sidoarjo, Jawa Timur
1042 M
22.
Kerajaan Kadiri/Panjalu
Kediri, Jawa Timur
1042 M
23.
Kerajaan Tidung
Tarakan, Kalimantan Timur
1076 M
24.
Kerajaan Singasari
Jawa Timur
1222 M
25.
Kesultanan Ternate
Ternate, Maluku
1257 M
26.
Kesultanan Samudra Pasai
Aceh Utara
1267 M
27.
Kerajaan Aru/Haru
Pantai Timur, Sumatra Utara
1282 M
28.
Kerajaan Majapahit
Jawa Timur
1293 M
29.
Kerajaan Indragiri
Indragiri, Riau
1298 M
30.
Kerajaan Panjalu Ciamis
Gunung Sawal, Jawa Barat
Abad ke-13 M
31.
Kesultanan Kutai
Kutai, Kalimantan Timur
Abad ke-13 M
32.
Kerajaan Dharmasraya
Jambi
1341 M
33.
Kerajaan Pagaruyung
Batu Sangkar, Sumbar
1347 M
34.
Kesultanan Aceh
Banda Aceh
1360 M
35.
Kesultanan Pajang
Jawa Tengah
1365 M
36.
Kesultanan Bone
Bone, Sulawesi Selatan
1392 M
37.
Kesultanan Buton
Buton
Abad ke-13 M
38.
Kesultanan Malaka
Malaka
1402 M
39.
Kerajaan Tanjung Pura
Kalimantan Barat
1425 M
40.
Kesultanan Berau
Berau
1432 M
41.
Kerajaan Wajo
Wajo, Sulawesi Selatan
1450 M
42.
Kerajaan Tanah Hitu
Ambon, Maluku
1470 M
43.
Kesultanan Demak
Demak, Jawa Tengah
1478 M
44.
Kerajaan Inderapura
Pesisir Selatan, Sumbar
1500-an M
45.
Kesultanan Pasir/Sadurangas
Pasir, Kalimantan Selatan
1516 M
46.
Kerajaan Blambangan
Banyuwangi, Jawa Timur
1520-an M
47.
Kesultanan Tidore
Tidore, Maluku Utara
1521 M
48.
Kerajaan Sumedang Larang
Jawa Barat
1521 M
49.
Kesultanan Bacan
Bacan, Maluku
1521 M
50.
Kesultanan Banten
Banten
1524 M
51.
Kesultanan Banjar
Kalimantan Selatan
1526 M
52.
Kesultanan Cirebon
Jawa Barat
1527 M
53.
Kesultan Sambas
Sambas, Kalimantan Barat
1590-an M
54.
Kesultanan Asahan
Asahan
1630 M
55.
Kesultanan Bima
Bima
1640 M
56.
Kerajaan Adonara
Adonara, Jawa Barat
1650 M
57.
Kesultanan Gowa
Goa, Makasar
1666 M
58.
Kesultanan Deli
Deli, Sumatra Utara
1669 M
59.
Kesultanan Palembang
Palembang
1675 M
60.
Kerajaan Kota Waringin
Kalimantan Tengah
1679 M
61.
Kesultanan Serdang
Serdang, Sumatra Utara
1723 M
62.
Kesultanan Siak Sri Indrapura
Siak, Riau
1723 M
63.
Kasunanan Surakarta
Solo, Jawa Tengah
1745 M
64.
Kesltn. Ngayogyakarto Hadiningrat
Yogyakarta
1755 M
65.
Praja Mangkunegaran
Jawa Tengah-Yogyakarta
1757 M
66.
Kesultanan Pontianak
Kalimantan Barat
1771 M
67.
Kerajaan Pagatan
Tanah Bumbu, Kalsel
1775 M
68.
Kesultanan Pelalawan
Pelalawan, Riau
1811 M
69.
Kadipaten Pakualaman
Yogyakarta
1813 M
70.
Kesultanan Sambaliung
Gunung Tabur
1810 M
71.
Kesultanan Gunung Tabur
Gunung Tabur
1820 M
72.
Kesultanan Riau Lingga
Lingga, Riau
1824 M
73.
Kesultanan Trumon
Sumatra Utara
1831 M
74.
Kerajaan Amanatum
NTT
1832 M
75.
Kesultanan Langkat
Sumatra Utara
1877 M
76.
Republik Indonesia
Kepulauan Nusantara
17-8-1945
Sumber: http://www.wikipedia.com (dengan olahan), *Tahun berdiri berdasarkan tombo adat
Dalam catatan sejarah terdapat informasi yang terputus antara zaman pra sejarah dengan zaman Hindu/Budha. Namun dari Tabel 1 diatas dapat diperoleh gambaran bahwa peradaban Nusantara kuno bermula di Sumatra bagian tengah dan ujung barat pulau Jawa. Dari abad ke-1 sampai abad ke-4 daerah yang dihuni meliputi Jambi (kerajaan Melayu Tua), Lampung (Kepaksian Skala Brak Kuno), dan Banten (kerajaan Salakanegara). Untuk mengetahui peradaban awal Nusantara kemungkinan besar dapat diketahui melalui analisa keterkaitan tiga kerajaan tersebut.

Kerajaan Melayu Tua di Jambi

Di daerah Jambi terdapat tiga kerajaan Melayu tua yaitu, Koying, Tupo, dan Kantoli. Kerajaan Koying terdapat dalam catatan Cina yang dibuat oleh K’ang-tai dan Wan-chen dari wangsa Wu (222-208) tentang adanya negeri Koying. Tentang negeri ini juga dimuat dalam ensiklopedi T’ung-tien yang ditulis oleh Tu-yu (375-812) dan disalin oleh Ma-tu-an-lin dalam ensiklopedi Wen-hsien-t’ung-k’ao. Diterangkan bahwa di kerajaan Koying terdapat gunung api dan kedudukannya 5.000 li di timur Chu-po (Jambi). Di utara Koying ada gunung api dan di sebelah selatannya ada sebuah teluk bernama Wen. Dalam teluk itu ada pulau bernama P’u-lei atau Pulau. Penduduk yang mendiami pulau itu semuanya telanjang bulat, lelaki maupun perempuan, dengan kulit berwarna hitam kelam, giginya putih-putih dan matanya merah. Melihat warna kulitnya kemungkinan besar penduduk P’u-lei itu bukan termasuk rumpun Proto-Negrito atau Melayu Tua yang sebelumnya menghuni daratan Sumatera (Wikipedia, 2009).

Menurut data Cina Koying telah melakukan perdagangan dalam abad ke 3 M juga di Pasemah wilayah Sumatra Selatan dan Ranau wilayah Lampung telah ditemukan petunjuk adanya aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh Tonkin atau Tongkin dan Vietnam atau Fu-nan dalam abad itu juga. Malahan keramik hasil zaman dinasti Han (abad ke 2 SM sampai abad ke 2 M) di temukan di wilayah Sumatera tertentu.

Adanya kemungkinan penyebaran berbagai negeri di Sumatera Tengah hingga Palembang di Selatan dan Sungai Tungkal di utara digambarkan oleh Obdeyn (1942), namun dalam gambar itu kedudukan negeri Koying tidak ada. Jika benar Koying berada di sebelah timur Tupo atau Thu-po, Tchu-po, Chu-po dan kedudukannya di muara pertemuan dua sungai, maka ada dua tempat yang demikian yakni Muara Sabak Zabaq, Djaba, Djawa, Jawa dan Muara Tembesi atau Fo-ts’I, San-fo-tsi’, Che-li-fo-che sebelum seroang sampai di Jambi Tchan-pie, Sanfin, Melayur, Moloyu, Malalyu. Dengan demikian seolah-olah perpindahan Kerajaan Malayu Kuno pra-Sriwijaya bergeser dari arah barat ke timur mengikuti pendangkalan Teluk Wen yang disebabkan oleh sedimen terbawa oleh sungai terutama Batang Tembesi. Hubungan dagang secara langsung terjadi dalam perdagangan dengan negeri-negeri di luar di sekitar Teluk Wen dan Selat Malaka maka besar kemungkinan negeri Koying berada di sekitar Alam Kerinci.

Keberadaan Koying yang pernah dikenal di manca negara sampai abad ke 5 M sudah tidak kedengaran lagi. Diperkirakan setelah Koying melepaskan kekuasaanya atas kerajaan Kuntala, kejayaan pemerintahan Koying secara perlahan-lahan menghilang. Koying yang selama ini tersohor sebagai salah satu negara nusantara pemasok komoditi perdagangan manca negara sudah tidak disebut-sebut lagi. Keadaan seperti ini sebenarnya tidak dialami Koying saja, karena kerajaan lain pun yang pernah jaya semasa itu banyak pula yang mengalami nasib yang sama.
Namun yang jelas, di wilayah Alam Kerinci sebelum atau sekitar permulaan abad masehi telah terdapat sebuah pemerintahan berdaulat yang diakui keberadaanya oleh negeri Cina yang disebut dengan negeri Koying atau kerajaan Koying.

Kerajaan Kepaksian Sekala Brak
Sekala Brak adalah sebuah kerajaandi kaki Gunung Pesagi (gunung tertinggi di Lampung) yang menjadi cikal-bakal suku bangsa/etnis Lampung saat ini. Asal usul bangsa Lampung adalah dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang letaknya di dataran Belalau, sebelah selatan Danau Ranau yang secara administratif kini berada di Kabupaten Lampung Barat. Dari dataran Sekala Brak inilah bangsa Lampung menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti aliran Way atau sungai-sungai yaitu Way Komring, Way Kanan, Way Semangka, Way Seputih, Way Sekampung dan Way Tulang Bawang beserta anak sungainya, sehingga meliputi dataran Lampung dan Palembang serta Pantai Banten.


Dalam catatan Kitab Tiongkok kuno yang disalin oleh Groenevelt kedalam bahasa Inggris bahwa antara tahun 454 dan 464 Masehi disebutkan kisah sebuah Kerajaan Kendali yang terletak di antara pulau Jawa dan Kamboja. Hal ini membuktikan bahwa pada abad ke 3 telah berdiri Kerajaan Sekala Brak Kuno yang belum diketahui secara pasti kapan mulai berdirinya. Kerajaan Sekala Brak menjalin kerjasama perdagangan antar pulau dengan Kerajaan Kerajaan lain di Nusantara dan bahkan dengan India dan Negeri Cina.

Kerajaan Salakanegara
Kerajaan Salakanagara (Salaka=Perak) atau Rajatapura termasuk kerajaan Hindu. Ceritanya atau sumbernya tercantum pada Naskah Wangsakerta. Kerajaan ini dibangun tahun 130 Masehi yang terletak di pantai Teluk Lada (wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten). Raja pertamanya yaitu Dewawarman yang memiliki gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Haji Rakja Gapura Sagara yang memerintah sampai tahun 168 M.


Dalam Babad suku Sunda, Kota Perak ini sebelumnya diperintah oleh tokoh Aki Tirem Sang Aki Luhur Mulya atau Aki Tirem, waktu itu kota ini namanya Pulasari. Aki Tirem menikahkan putrinya yang bernama Pohaci Larasati dengan Dewawarman. Dewawarman ini sebenarnya Pangeran yang asalnya dari negri Palawa di India Selatan. Daerah kekuasaan kerajaan ini meliputi semua pesisir selat Sunda yaitu pesisir Pandeglang, Banten ke arah timur sampai Agrabintapura (Gunung Padang, Cianjur), juga sampai selat Sunda hingga Krakatau atau Apuynusa (Nusa api) dan sampai pesisir selatan Swarnabumi (pulau Sumatra). Ada juga dugaan bahwa kota Argyre yang ditemukannya Claudius Ptolemalus tahun 150 M itu kota Perak atau Salaknagara ini. Dalam berita Cina dari dinasti Han, ada catatan dari raja Tiao-Pien (Tiao=Dewa, Pien=Warman) dari kerajaan Yehtiao atau Jawa, mengirim utusan/duta ke Cina tahun 132 M.

Mitologi Minangkabau
Orang Minangkabau mengakui bahwa mereka merupakan keturunan Raja Iskandar Zulqarnaen (Alexandre the Great) Raja Macedonia yang hidup 354-323 SM. Dia seorang raja yang sangat besar dalam sejarah dunia. Sejarahnya merupakan sejarah yang penuh dengan penaklukan daerah timur dan barat yang tiada taranya. Dia berkeinginan untuk menggabungkan kebudayaan barat dengan kebudayaan timur.


Dalam Tambo disebutkan bahwa Iskandar Zulkarnain mempunyai tiga anak, yaitu Maharajo Alif, Maharajo Dipang, dan Maharajo Dirajo. Maharajo Alif menjadi raja di Benua Ruhun (Romawi), Maharajo Dipang menjadi raja di negeri Cina, sedangkan Maharajo Dirajo menjadi raja di Pulau Emas (Sumatera).
Kalau kita melihat kalimat-kalimat tambo sendiri, maka dikatakan sebagai berikut: “…Tatkala maso dahulu, batigo rajo naiek nobat, nan surang Maharajo Alif, nan pai ka banda Ruhum, nan surang Maharajo Dipang nan pai ka Nagari Cino, nan surang Maharajo Dirajo manapek ka pulau ameh nan ko…” (pada masa dahulu kala, ada tiga orang yang naik tahta kerajaan, seorang bernama Maharaja Alif yang pergi ke negeri Ruhum (Eropa), yang seorang Maharajo Dipang yang pergi ke negeri Cina, dan seorang lagi bernama Maharajo Dirajo yang menepat ke pulau Sumatera).
Dalam versi lain diceritakan, seorang penguasa di negeri Ruhum (Rum) mempunyai seorang putri yang sangat cantik. Iskandar Zulkarnain menikah dengan putri tersebut. Dengan putri itu Iskandar mendapat tiga orang putra, yaitu Maharaja Alif, Maharaja Depang, dan Maharaja Diraja. Setelah ketiganya dewasa Iskandar berwasiat kepada ketiga putranya sambil menunjuk-nunjuk seakan-akan memberitahukan ke arah itulah mereka nanti harus berangkat melanjutkan kekuasaannya. Kepada Maharaja Alif ditunjuk kearah Ruhum, Maharaja Depang negeri Cina, Maharaja Diraja ke Pulau Emas (Nusantara).
Setelah Raja Iskandar wafat, ketiga putranya berangkat menuju daerah yang ditunjukkan oleh ayahnya. Maharaja Diraja membawa mahkota yang bernama “mahkota senggahana”, Maharaja Depang membawa senjata bernama “jurpa tujuh menggang”, Maharaja Alif membawa senjata bernama “keris sempana ganjah iris” dan lela yang tiga pucuk. Sepucuk jatuh ke bumi dan sepucuk kembali ke asalnya jadi mustika dan geliga dan sebuah pedang yang bernama sabilullah.
Berlayarlah bahtera yang membawa ketiga orang putra itu ke arah timur, menuju pulau Langkapuri. Setibanya di dekat pulau Sailan ketiga saudara itu berpisah, Maharaja Depang terus ke Negeri Cina, Maharaja Alif kembali ke negeri Ruhum, dan Maharaja Diraja melanjutkan pelayaran ke tenggara menuju sebuah pulau yang bernama Jawa Alkibri atau disebut juga dengan Pulau Emas (Andalas atau Sumatra sekarang). Setelah lama berlayar kelihatanlah puncak gunung merapi sebesar telur itik, maka ditujukan bahtera kesana dan berlabuh didekat puncak gunung itu. Seiring menyusutnya air laut mereka berkembang di sana.
Dari keterangan Tambo itu tidak ada dikatakan angka tahunnya hanya dengan istilah “Masa dahulu kala” itulah yang memberikan petunjuk kepada kita bahwa kejadian itu sudah berlangsung sangat lama sekali, sedangkan waktu yang mencakup zaman dahulu kala itu sangat banyak sekali dan tidak ada kepastiannya. Kita hanya akan bertanya-tanya atau menduga-duga dengan tidak akan mendapat jawaban yang pasti. Di kerajaan Romawi atau Cina memang ada sejarah raja-raja yang besar, tetapi raja mana yang dimaksudkan oleh Tambo tidak kita ketahui. Dalam hal ini rupanya Tambo Alam Minangkabau tidak mementingkan angka tahun selain dari mementingkan kebesaran kemasyuran nama-nama rajanya.
Mitologi Lubuk Jambi

Pulau Perca adalah salah satu sebutan dari nama Pulau Sumatera sekarang. Pulau ini telah berganti-ganti nama sesuai dengan perkembangan zaman. Diperkirakan pulau ini dahulunya merupakan satu benua yang terhampar luas di bagian selatan belahan bumi. Karena perubahan pergerakan kulit bumi, maka ada benua-benua yang tenggelam ke dasar lautan dan timbul pulau-pulau yang berserakan. Pulau Perca ini timbul terputus-putus berjejer dari utara ke selatan yang dibatasi oleh laut. Pada waktu itu Pulau Sumatera bagaikan guntingan kain sehingga pulau ini diberi nama Pulau Perca. Pulau Sumatera telah melintasi sejarah berabad-abad lamanya dengan beberapa kali pergantian nama yaitu: Pulau Perca, Pulau Emas (Swarnabumi), Pulau Andalas dan terakhir Pulau Sumatra.

Pulau Perca terletak berdampingan dengan Semenanjung Malaka yang dibatasi oleh Selat Malaka dibagian Timur dan Samudra Hindia sebelah barat sebagai pembatas dengan Benua Afrika. Pulau Perca berdekatan dengan Semenanjung Malaka, maka daerah yang dihuni manusia pertama kalinya berada di Pantai Timur Pulau Perca karena lebih mudah dijangkau dari pada Pantai bagian barat. Pulau Perca yang timbul merupakan Bukit Barisan yang berjejer dari utara ke selatan, dan yang paling dekat dengan Semenanjung Malaka adalah Bukit Barisan yang berada di Kabupaten Kuantan Singingi sekarang, tepatnya adalah Bukit Bakau yang bertalian dengan Bukit Betabuh dan Bukit Selasih (sekarang berada dalam wilayah Kenagorian Koto Lubuk Jambi Gajah Tunggal, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau), sedangkan daratan yang rendah masih berada di bawah permukaan laut.
Nenek moyang Lubuk Jambi diyakini berasal dari keturunan waliyullah Raja Iskandar Zulkarnain. Tiga orang putra Iskandar Zulkarnain yang bernama Maharaja Alif, Maharaja Depang dan Maharaja Diraja berpencar mencari daerah baru. Maharaja Alif ke Banda Ruhum, Maharaja Depang ke Bandar Cina dan Maharaja Diraja ke Pulau Emas (Sumatra). Ketika berlabuh di Pulau Emas, Maharaja Diraja dan rombongannya mendirikan sebuah kerajaan yang dinamakan dengan Kerajaan Kandis yang berlokasi di Bukit Bakar/Bukit Bakau. Daerah ini merupakan daerah yang hijau dan subur yang dikelilingi oleh sungai yang jernih.
Maharaja Diraja sesampainya di Bukit Bakau membangun sebuah istana yang megah yang dinamakan dengan Istana Dhamna. Putra Maharaja Diraja bernama Darmaswara dengan gelar Mangkuto Maharaja Diraja (Putra Mahkota Maharaja Diraja) dan gelar lainnya adalah Datuk Rajo Tunggal (lebih akrab dipanggil). Datuk Rajo Tunggal memiliki senjata kebesaran yaitu keris berhulu kepala burung garuda yang sampai saat ini masih dipegang oleh Danial gelar Datuk Mangkuto Maharajo Dirajo. Datuk Rajo Tunggal menikah dengan putri yang cantik jelita yang bernama Bunda Pertiwi. Bunda Pertiwi bersaudara dengan Bunda Darah Putih. Bunda Darah Putih yang tua dan Bunda Pertiwi yang bungsu. Setelah Maharaja Diraja wafat, Datuk Rajo tunggal menjadi raja di kerajaan Kandis. Bunda Darah Putih dipersunting oleh Datuk Bandaro Hitam. Lambang kerajaan Kandis adalah sepasang bunga raya berwarna merah dan putih.
Kehidupan ekonomi kerajaan Kandis ini adalah dari hasil hutan seperti damar, rotan, dan sarang burung layang-layang, dan dari hasil bumi seperti emas dan perak. Daerah kerajaan Kandis kaya akan emas, sehingga Rajo Tunggal memerintahkan untuk membuat tambang emas di kaki Bukit Bakar yang dikenal dengan tambang titah, artinya tambang emas yang dibuat berdasarkan titah raja. Sampai saat ini bekas peninggalan tambang ini masih dinamakan dengan tambang titah.
Hasil hutan dan hasil bumi Kandis diperdagangkan ke Semenanjung Melayu oleh Mentri Perdagangan Dt. Bandaro Hitam dengan memakai ojung atau kapal kayu. Dari Malaka ke Kandis membawa barang-barang kebutuhan kerajaan dan masyarakat. Demikianlah hubungan perdagangan antara Kandis dan Malaka sampai Kandis mencapai puncak kejayaannya. Mentri perdagangan Kerajaan Kandis yang bolak-balik ke Semenanjung Malaka membawa barang dagangan dan menikah dengan orang Malaka. Sebagai orang pertama yang menjalin hubungan perdagangan dengan Malaka dan meninggalkan cerita Kerajaan Kandis dengan Istana Dhamna kepada anak istrinya di Semenanjung Melayu.
Dt. Rajo Tunggal memerintah dengan adil dan bijaksana. Pada puncak kejayaannya terjadilah perebutan kekuasaan oleh bawahan Raja yang ingin berkuasa sehingga terjadi fitnah dan hasutan. Orang-orang yang merasa mampu dan berpengaruh berangsur-angsur pindah dari Bukit Bakar ke tempat lain di antaranya ke Bukit Selasih dan akhirnya berdirilah kerajaan Kancil Putih di Bukit Selasih tersebut.
Air laut semakin surut sehingga daerah Kuantan makin banyak yang timbul. Kemudian berdiri pula kerajaan Koto Alang di Botung (Desa Sangau sekarang) dengan Raja Aur Kuning sebagai Rajanya. Penyebaran penduduk Kandis ini ke berbagai tempat yang telah timbul dari permukaan laut, sehingga berdiri juga Kerajaan Puti Pinang Masak/Pinang Merah di daerah Pantai (Lubuk Ramo sekarang). Kemudian juga berdiri Kerajaan Dang Tuanku di Singingi dan kerajaan Imbang Jayo di Koto Baru (Singingi Hilir sekarang).
Dengan berdirinya kerajaan-kerajaan baru, maka mulailah terjadi perebutan wilayah kekuasaan yang akhirnya timbul peperangan antar kerajaan. Kerajaan Koto Alang memerangi kerajaan Kancil Putih, setelah itu kerajaan Kandis memerangi kerajaan Koto Alang dan dikalahkan oleh Kandis. Kerajaan Koto Alang tidak mau diperintah oleh Kandis, sehingga Raja Aur Kuning pindah ke daerah Jambi, sedangkan Patih dan Temenggung pindah ke Merapi.
Kepindahan Raja Aur Kuning ke daerah Jambi menyebabkan Sungai yang mengalir di samping kerajaan Koto Alang diberi nama Sungai Salo, artinya Raja Bukak Selo (buka sila) karena kalah dalam peperangan. Sedangkan Patih dan Temenggung lari ke Gunung Merapi (Sumatra Barat) di mana keduanya mengukir sejarah Sumatra Barat, dengan berganti nama Patih menjadi Dt. Perpatih nan Sabatang dan Temenggung berganti nama menjadi Dt. Ketemenggungan.
Tidak lama kemudian, pembesar-pembesar kerajaan Kandis mati terbunuh diserang oleh Raja Sintong dari Cina belakang, dengan ekspedisinya dikenal dengan ekspedisi Sintong. Tempat berlabuhnya kapal Raja Sintong, dinamakan dengan Sintonga. Setelah mengalahkan Kandis, Raja Sintong beserta prajuritnya melanjutkan perjalanan ke Jambi. Setelah kalah perang pemuka kerajaan Kandis berkumpul di Bukit Bakar, kecemasan akan serangan musuh, maka mereka sepakat untuk menyembunyikan Istana Dhamna dengan melakukan sumpah. Sejak itulah Istana Dhamna hilang, dan mereka memindahkan pusat kerajaan Kandis ke Dusun Tuo (Teluk Kuantan sekarang).
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dikelompkkan menjadi dua, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Penelitian pendahuluan terdiri dari mengumpulkan cerita/tombo/mitologi di daerah Lubuk Jambi dengan melakukan wawancara dengan pemangku adat setempat. Kemudian melakukan analisis topografi untuk mencari titik lokasi yang diduga kuat sebagai lokasi kerajaan. Tahap berikutnya adalah melakukan ekspedisi/pencarian lokasi. Penelitian lanjutan adalah penelitian arkeologis untuk membuktikan kebenaran cerita/tombo. Data yang didapatkan di lokasi dianalisis dan dicari keterkaitannya dengan bukti sejarah dan cerita di daerah sekitarnya (Jambi dan Minangkabau). Penelitian pendahuluan mulai dilaksanakan pada bulan September 2008 sampai April 2009, sementara penelitian lanjutan belum dilaksanakan karena keterbatasan sumberdaya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Kerajaan Kandis

Analisis topografi yang dilakukan pada peta satelit yang diambil dari google earth, ditemukan lokasi yang dicirikan di dalam tombo/cerita (bukit yang dikelilingi oleh sungai). Daerah tersebut berada pada titik 0042’58 LS dan 101020’14 BT (Gambar 1) atau berada hampir di titik tengah pulau Sumatra (perbatasan Sumatra Barat dan Riau). Lokasinya berada di tengah hutan adat Lubuk Jambi, oleh pemerintah dijadikan sebagai kawasan hutan lindung yang dinamakan dengan hutan lindung Bukit Betabuh. Jarak lokasi dari jalan lintas tengah Sumatra lebih kurang 10 km ke arah barat, dengan topografi perbukitan.

Lokasi kandis atlantisGambar 1 Hipotesa Lokasi Istana Dhamna
Pencarian lokasi/ekspedisi dilakukan dengan peralatan navigasi darat sederhana, yaitu menggunakan peta, kompas, dan teropong binokuler. Pada lokasi yang dituju, ditemukan hal-hal yang mencirikan bukit tersebut sebagai peninggalan peradaban manusia. Lebih kurang 2 km sebelum Bukit Bakar ditemukan batu karst/karang laut yang berjejer, batu ini diduga sebagai pagar lingkar luar kerajaan (Gambar 2)


1
Gambar 2 Batu Karst yang diduga sebagai pagar lingkar luar kerajaan
Pada bukit yang dikelilingi oleh sungai yang sangat jernih, pada bagian puncaknya ditemukan batu karst yang memenuhi puncak bukit (Gambar 3). Batu karst itu pada lereng bagian timur dan utara tersingkap, sedangkan lereng selatan dan barat tertimbun. Lereng tenggara ditemukan seperti tiang batu yang diduga bekas menara istana (Gambar 4).



2
Gambar 3 Batu Karst yang memenuhi puncak bukit


Gambar 4 Tiang batu yang diduga bekas menara istana



Pada lereng timur bukit sebelah atas kira-kira 1200 m dari sungai ditemukan mulut goa yang diduga pintu istana, akan tetapi pintu ini pada bagian dalam sudah tertutup oleh reruntuhan batu. Pintu goa ini tingginya 5 meter dengan ruangan di dalamnya sejauh 3 meter, dan dalam goa tersebut terlihat seperti ada ruangan besar di dalamnya namun sudah tertutup (Gambar 5).
5
Gambar 5 Mulut goa yang diduga pintu masuk istana
Pada lereng bukit bagian selatan sampai ke barat ditemukan teras sebanyak tiga tingkat, diduga bekas cincin air (Gambar 6), sementara lereng utara sampai timur sangat curam dan terlihat seperti terjadi erosi yang parah. Teras ini lebarnya rata-rata 4 m, jarak antara sungai dengan teras pertama kira-kira 200 m, teras pertama dengan teras kedua kira-kira 400 m, teras kedua dengan teras ketiga kira-kira 500 m dan panjang lereng diperkirakan 1500 m. Berdasarkan analisa di peta bukit ini dari timur ke barat berdiameter 3000 m, dan dari utara ke selatan berdiameter 3000 m, beda elevasi antara sungai dengan puncak bukit 245 m. Pada lereng barat daya, kira-kira pada ketinggian lereng 800 m ditemukan mata air yang mengalir deras. Ukuran ini berdasarkan perkiraan di lapangan dan pengukuran di peta satelit. Untuk mendapatkan ukuran sebenarnya perlu pengukuran dilapangan.


Gambar 6 Teras yang diduga bekas cincin air



Gambar 7 Sketsa Lokasi situs kerajaan Kandis
Titik Lokasi Kandis

Melihat ciri-ciri atau karakter lokasi, lokasi ini sangat mirip dengan sketsa kerajaan Atlantis yang ditulis dalam mitologi Yunani “Timeus dan Critias” karya Plato (360 SM). Mitologi ini menyebutkan “Poseidon mengukir gunung tempat kekasihnya tinggal menjadi istana dan menutupnya dengan tiga parit bundar yang lebarnya meningkat, bervariasi dari satu sampai tiga stadia dan terpisah oleh cincin tanah yang besarnya sebanding”. Bangsa Atlantis lalu membangun jembatan ke arah utara dari pegunungan, membuat rute menuju sisa pulau. Mereka menggali kanal besar ke laut, dan di samping jembatan, dibuat gua menuju cincin batu sehingga kapal dapat lewat dan masuk ke kota di sekitar pegunungan; mereka membuat dermaga dari tembok batu parit. Setiap jalan masuk ke kota dijaga oleh gerbang dan menara, dan tembok mengelilingi setiap cincin kota. Tembok didirikan dari bebatuan merah, putih dan hitam yang berasal dari parit, dan dilapisi oleh kuningan, timah dan orichalcum (perunggu atau kuningan). Ada kemiripan mitologi ini dengan mitologi yang ada di Lubuk Jambi.


Gambar 8 Perspektif Istana Dhamna menggunakan Sketsa Kerajaan Atlantis

Perspektif

Ini hanya sebuah dugaan yang belum dibuktikan secara ilmiah, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Survei arkeologi yang dilakukan ke lokasi belum bisa menyimpulkan lokasi ini sebagai peninggalan kerajaan karena belum cukup barang bukti untuk menyimpulkan seperti itu. Namun sudah dapat dipastikan bahwa daerah tersebut pernah dihuni atau disinggahi manusia dulunya.



Analisa Mitologi Minangkabau vs Mitologi Lubuk Jambi



Terlepas dari benar tidaknya sebuah mitologi, kesamaan cerita dalam mitos tersebut akan mengantarkan pada suatu titik terang. Tambo Minangkabau begitu indah didengar ketika pesta nikah kawin dalam bentuk pepatah adat menunjukkan kegemilangan masa lalu. Tambo Minangkabau dan Tombo Lubuk Jambi, dua cerita yang bertolak belakang. Minangkabau mengatakan bahwa nenek moyangnya adalah Sultan Maharaja Diraja putra Iskandar Zulkarnain yang berlabuh di puncak gunung merapi. Air laut semakin surut keturunan Maharaja Diraja berkembang di sana hingga menyebar kebeberapa daerah di Sumatra. Lain halnya dengan tambo Lubuk Jambi, tambo itu mengatakan bahwa nenek moyangnya adalah Maharaja Diraja putra Iskandar Zulkarnain, berlabuh di Bukit Bakar dan membangun peradaban di sana. Dari Lubuk Jambi keturunan-keturunannya menyebar ke Minangkabau dan Jambi. Namun tambo tidak menyebutkan tahun. Itulah sebabnya daerah ini dinamakan Lubuk Jambi yang berarti asalnya (lubuk) orang-orang Jambi. Menurut ceritanya, Kandis sejak kalah perang dalam ekspedisi Sintong dan penyembunyian peradaban mereka ceritanya disampaikan secara rahasia dari generasi ke generasi oleh Penghulu Adat atau dikenal dalam istilahnya ”Rahasio Penghulu”. Namun kebenaran cerita rahasia ini perlu dibuktikan.

Dari kedua tambo tersebut di atas, dapat ditarik benang merah yaitu ”sama-sama menyebutkan bahwa nenek moyang mereka adalah Iskandar Zulkarnain”. Tapi dalam catatan sejarah yang diketahui Iskandar Zulkarnain (Alexander the Great/ Alexander Agung) tidak mempunyai keturunan.



Plato-Atlantis-Iskandar Zulkarnain-Kandis

Plato, filosof kelahiran Yunani (Greek philosopher) yang hidup 427-347 Sebelum Masehi (SM). Plato adalah salah seorang murid Socrates, filosof arif bijaksana, yang kemudian mati diracun oleh penguasa Athena yang zalim pada tahun 399 SM. Plato sering bertualang, termasuk perjalanannya ke Mesir. Pada tahun 387 SM dia mendirikan Academy di Athena, sebuah sekolah ilmu pengetahuan dan filsafat, yang kemudian menjadi model buat universitas moderen. Murid yang terkenal dari Academy tersebut adalah Aristoteles yang ajarannya punya pengaruh yang hebat terhadap filsafat sampai saat ini.

Dengan adanya Academy, banyak karya Plato yang terselamatkan. Kebanyakan karya tulisnya berbentuk surat-surat dan dialog-dialog, yang paling terkenal mungkin adalah Republic. Karya tulisnya mencakup subjek yang terentang dari ilmu pengetahuan sampai kepada kebahagiaan, dari politik hingga ilmu alam. Dua dari dialognya “Timeus dan Critias” memuat satu-satunya referensi orisinil tentang pulau Atlantis.
Bagaimana hubungannya dengan Iskandar Zulkarnain, Iskandar adalah anak dari Raja Makedonia, Fillipus II. Ketika berumur 13 tahun, Raja Filipus mempekerjakan filsuf Yunani terkenal, Aristoteles, untuk menjadi guru pribadi bagi Iskandar. Dalam tiga tahun, Aristoteles mengajarkan berbagai hal serta mendorong Iskandar untuk mencintai ilmu pengetahuan, kedokteran, dan filosofi.

Iskandar Zulkarnain murid dari Aristoteles, dan Aristoteles murid dari Plato. Dari hubungan ini dapat diduga bahwa keturunan Iskandar Zulkarnain yang sampai ke Lubuk Jambi terinspirasi untuk membangun sebuah peradaban/Negara yang ideal seperti Atlantis. Maka mereka membangun sebuah istana dhamna “sebuah replika Atlantis”. Namun semua ini masih perlu pengkajian yang lebih mendalam.



KESIMPULAN

Dari penelitian pendahuluan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Bukit yang terletak pada 0042’58 LS dan 101020’14 BT diduga sebagai situs peninggalan Kandis yang dimaksudkan didalam tombo/cerita adat.
  • Kerajaan Kandis diduga sebagai peradaban awal di nusantara.
  • Kerajaan Kandis merupakan replika dari kerajaan Atlantis yang hilang.

Kesimpulan ini masih bersifat dugaan atau hipotesa untuk melakukan penelitian selanjutnya. Oleh karena itu penelitian arkeologis akan menjawab kebenaran dugaan dan kebenaran tombo/mitos yang ada ditengah-tengah masyarakat.



UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pemangku Adat Kenogorian Lubuk Jambi Gajah Tunggal (Mahmud Sulaiman Dt. Tomo, Syamsinar Dt. Rajo Suaro, Danial Dt. Mangkuto Maharajo Dirajo, Sualis Dt. Paduko Tuan, dan Hardimansyah Dt. Gonto Sembilan), Drs. Sukarman, Mistazul Hanim, Nurdin Yakub Dt. Tambaro, Abdul Aziz Dt. Dano, Bastian Dt. Paduko Sinaro, Ramli Dt. Meloan, Marjalis Dt. Rajo Bandaro, dan Syaiful Dt. Paduko. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Meutia Hestina, Apriwan Bandaro, dan teman-teman yang membantu penulis dalam ekspedisi: Mudarman, bang Sosmedi, Yogie, Nepriadi, Zeswandi, bang Izul, Diris, Ikos, dan Yusran. Mas Sam dan Erli terima kasih atas informasinya.



DAFTAR PUSTAKA

Datoek Toeah. 1976. Tambo Alam Minangkabau. Pustaka Indonesia. Bukit Tinggi.

Graves, E. E. 2007. Asal-usul Elite Minangkabau Modern. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Hall, D. G. E. tanpa tahun. Sejarah Asia Tenggara. Usaha Nasional. Surabaya.

Kristy, R (Ed). 2007. Alexander the Great. Gramedia. Jakarta.

Kristy, R (Ed). 2006. Plato Pemikir Etika dan Metafisika. Gramedia. Jakarta.

Marsden, W. 2008. Sejarah Sumatra. Komunitas Bambu. Depok.

Olthof, W.L. 2008. Babad Tanah Jawi. Penerbit Narasi. Yogyakarta.



Samantho, A. Y. 2009. Misteri Negara Atlantis mulai tersingkap?. Majalah Madina Jakarta. Terbit Mei 2009.

Suwardi MS. 2008. Dari Melayu ke Indonesia. Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta.



Koordinator Tim Penelusuran Peninggalan Kerajaan Kandis di Lubuk Jambi Negeri Gajah Tunggal, Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau



Dikumpulkan dari cerita yang diwarisi secara turun temurun oleh Penghulu Adat Lubuk Jambi



Comment Untuk Kerajaan Di atas

    Berdasarkan penelitian Robert Blust (1999), juga hasil investigasi Austronesian Basic Vocabulary Database (2008), dari 10 cabang bahasa Austronesia, 9 cabang bahasa Austronesia terdapat di Pulau Formosa (Taiwan) sementara sisanya yang 1 cabang yaitu Melayu-Polinesia tersebar dari Madagaskar sampai Pulau Paskah dan dari Pulau Luzon sampai Selandia Baru. Ini mengimplikasikan rumpun bahasa Austronesia berasal dari Taiwan baru kemudian menyebar ke seputar Pasifik.

    Makalah anda adalah sesuatu yang baru bagi awam dan saya unjuk salut kepada anda. Akan tetapi ada beberapa ganjalan atas paparan anda tentang kaitan Kerajaan Kandis dengan Atlantis yang diceritakan Plato dalam Cretias dan Timeus.

Apakah anda lupa bahwa Plato menceritakan Atlantis exist 9000 tahun sebelum masa Plato, atau kira-kira 11.400 tahun lalu? Penelusuran terbaru tentang Atlantis memang mengarah ke Pulau Sumatra, tetapi paparan anda tentang Kerajaan Kandis sebagai replika Atlantis hanya beberapa kecocokan saja, padahal ada puluhan check list yang harus disesuaikan untuk fokus kepada pendekatannya.
Mitologi2 yang anda paparkan sangat sedikit kaitannya dengan cerita Atlantis, justru yang fokus adalah bahwa penguasa Atlantis disebutkan memiliki 5 pasang garis keturunan, belum lagi ukiran2 dan ciri-ciri fisik lainnya.
Masih sangat banyak clue yang harus disesuaikan untuk mengarahkan Atlantis berada di salah satu wilayah di Pulau Sumatra sebelum membuat kesimpulan hipotetik. Walau demikian, makalah ini cukup menarik untuk menjadi wacana yang diminati orang. Selamat mencari…
        Mungkin saja cerita Atlantis juga banyak didengar oleh orang2 Indonesia pada jaman dahulu, sehingga mereka ingin coba meniru dan akhirnya membuat replika seperti Atlantis.
Satu lagi yang saya bingung, pernah baca di internet bahwa ada utusan dari China yg mengatakan bahwa, kerajaan Tulang Bawang sudah ada sejak abad ke 3M. Tapi di tabel dlm cerita ini kok bisa menjadi 771M?
Dalam cerita yg lain juga mengatakan bahwa kerajaan Tulang Bawang adalah kerajaan yg pernah berjaya pada masa Hindu dan sudah ada sebelum munculnya kebesaran kerajaan Sriwijaya, bahkan katanya kerajaan Sriwijaya merupakan bentuk federasi dari kerajaan Tulang Bawang dan kerajaan Melayu Jambi, dari cerita ini mendukung ttg kerajaan Tulang Bawang sudah ada sejak abad 3M.
Mudah-mudahan ada yg berkenan menjelaskan ttg hal ini atau berbagi informasi ttg kerajaan Tulang Bawang. Saya ingin sekali banyak mendapatkan informasi sejarah kerajaan Tulang Bawang, karena saya berasal dari daerah Tulang Bawang.
    Kerajaan Salakanagara (Salaka=Perak) atau Rajatapura termasuk kerajaan Hindu. Ceritanya atau sumbernya tercantum pada Naskah Wangsakerta. Kerajaan ini dibangun tahun 130 Masehi yang terletak di pantai Teluk Lada (wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten). Raja pertamanya yaitu Dewawarman yang memiliki gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Haji Rakja Gapura Sagara yang memerintah sampai tahun 168 M.
Paragrap diatas saya petik dari artikel; yang menjadi pertanyaan adalah; Apakah rajanya yang memerintah tahun 130 – 168 anda sebut seorang haji? sementara Islam mulai berkembang di tahun 1 Hijrah adalah tahun 622 Masehi. Atau apakah anda ada salah ketik mengenai tahun yang seharusnya disebut tahun Hijrah (130 H – 168 H). Coba anda telusuri lagi sumber anda supaya tiak menjadi sejarah asal-asalan di makalah anda?
    Ulasan saudara tentang Kerajaan Kandis sebagai replika Atlantis hanya beberapa kecocokan saja namun itu tidak boleh dijadikan acuan untuk menjeneralisasi semua suku budaya di kepulauan nusantara itu sama. Di Timor tidak ada sangkut pautnya dengan kajian saudara dan memang tidak ada hubungan ko.Mitologi2 yang saudara sajikan sangat tidak ada kaitannya dengan cerita Atlantis, apalagi dengan wilayah Indonesia Timur seperti Timor, Molukas, Papua, sulawesi dan pulau-pulau lainya. Kelihatannya anda sedang bermimpi dan silahkan anda bermimpi tetapi jangan terbuai mimpi-mimpi disiang bolong. Sumber nya mana ……………???????????????
  • Tulisan yang bagus Pak, mohon izin share dan copy paste Pak utk menambah wawasan saya dan teman2. Terimakasih.
  • Tak Tau mau mengatakan apa, memang luar biasa, yang perlu di tindak lanjuti adalah sosialisasi kepada masyarakat. terutama masyarakat kuantan singingi sendiri yang banaayk tidak mengatahui..dan perlu di patenkan ke dunia internasional
  • Artikel yang menarik, terutama dengan menghangatnya hasil analisis Atlantis oleh Prof. Santos. Mudah2an analisis Prof. Santos mengenai Atlantis ini menggugah kita untuk lebih semangat, lebih bangga dan tentunya ini semua untuk kemajuan negeri kita Indonesia.
Indonesia super power………………….

Ada masukan saja untuk tulisan ini mengenai Alexander/Iskandar Zulkarnain. Beberapa tulisan mengatakan bahwa Iskandar Zulkarnaen yang ada di Al Quran itu beda dengan Iskandar/Aleksander Zulkarnaen di Yunani.

Oleh karena itu boleh jadi hikayat tetua kita dari Minangkabau dan Jambi bahwa mereka keturunan Iskandar Zulkarnaen tidak salah, karena boleh jadi bukan Iskandar Zulkarnaen zaman Yunani, tetapi yang lain, yang ada pada Al Quran.

Terima kasih.

    Bagus sekali informasinya, selama ini kerajaan kandis tidak pernah diungkit dalam literatur pelajaran sekolah, yang saya tahu kandis itu merupakan daerah kabupaten di Provinsi Riau, letaknya antara rumbai dan duri (kampung halaman saya). Kita patut bangga jika benar atlantis itu adalah sundaland, berarti moyang kita orang hebat. Sayang sekali sekarang kita sedang terpuruk. tapi begitulah hidup, patah tumbuh hilang berganti….

    Saya adalah generasi ke-4 Sultan Bulungan yang Terakhir, Sultan M.M.Djalaluddin dari Kerajaan Bulungan Kalimantan Timur. Sedikit koreksi untuk daftar kerajaan diatas. Kerajaan Tidung tidak ada….kecuali bila legenda tangkuban perahu diakui sebagai sejarah. Yang ada adalah Kerajaan Bulungan, dapat dibuktikan dengan adanya makam dan situs eks istana (Istana musnah dalam peristiwa pembantaian massal oleh TNI pd th 1965) Kerajaan Belanda juga mencatat adanya kerajaan Bulungan. Mohon agar daftar diatas di koreksi agar tidak terjadi penyimpangan sejarah.

    Ada beberapa comentator yang masih keberatan tapi itu menjadi suport untuk lebih giat lagi mencari sumber sebagai jawaban atas clue.. tapi dengan berani meneliti dan membuka wacana itu akan serta merta mengundang semua arkeolog dunia mencari tau juga…..salu kok buat bung pebri maslah benar tdk…mash perlu harus di periksa…..soalnya ini mslah sejarah…dan makalah andasudah diterbitkan dlam bentk buku……kalo ini sampe salah ……anda telah ,merubah salah…tp hebat buat anda

    Boleh nimbrung nih,..? Yang pasti,..wilayah kita Indonesia adalah Surga,.berarti dari jaman dahulu kala Nusantara kita ini,.sudah di datangi dan di duduki oleh,.orang asing. yaitu Iskandar muda. bisa saja iskandar muda datng ke nusantara karena cerita Arisroteles mengenai benua emas,.ato Andalas,.ato memurut Pluto Atlantis. di mana Pluto mempunyai murid Aristoteles dan Iskandar Zulkarnaen adalah murid yang di tunjuk langsung sang raja untuk menjadi penasehat anaknya yaitu raja Iskandar Zulkarnaen. tentu yang jadi pertanyaan adalah apa di saat Iskandar Zulkarnaen datang ke wilayah Nusantara apa di sana sudah ada penghuninya,..? klo ya,..ya itu keturunan asli Indonesia.

    Mohon diralat tentang tahun tahun berdirinya Kerajaan Tulang Bawang Lampung, karena menurut cerita pengembara I-Tsing dan Tom Pires, kerajaan Tulang Bawang telah berdiri sejak abad ke-3, lebih dahulu berdiri sebelum Kerajaan Sriwijaya di Palembang.

    Yang HAQ akan kembali kepada yang HAQ sedang yang bathil akan binasa (buka saja Alqur’an), sebenarnya mereka para ahli kitab (terutama leluhur Israel) sangat percaya & mengerti tentang sejarah dunia ini tapi mereka mengingkari (menutupi), lantas bagaimana dengan Islam (silahkan segera pelajari alquran, seperti israel) pasti akan lebih paham, kalau masih bingung/susah, pelajari saja sejarah Indonesia minimal dari tahun 1945-1955 disana masih ada kesimpang siuran sejarah tentang Darus Islam (DI/TII) & PKI. Kenapa bisa ada DI/TII (atau yang dikenal sekarang NII) & PKI apa hanya karena perebutan kekuasan atau ada unsur antek penjajah?

    Yang pasti Indonesia ini akan dipimpin oleh mereka yang memakai Alquran yaitu NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) dengan bentuk REPUBLIK, yang memiliki bukti nyata dalam bentuk Pembangunan Modern (sekarang sudah berdiri megah, tapi sering ditutupi kegiatannya oleh pemerintah Republik Indonesia), ciri kegiatannya adalah pembangunan ekonomi & pendidikan (tidak mengajak pada hal yang berbau anarkis, sporadis)

    Pingback: Misteri Negara Atlantis mulai tersingkap ? « Reinventing Atlantis Ancient Sunda Civilivation

    Kerajaan Adonara, di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur, Prov NTT. Data yang bersumber dari mana bahwa berlokasi Jawa Barat?

    maaf pak, saya mau ikut mengkoreksi sedikit, seperti halnya komentator2 diatas, memang banyak kesalahan penulisan baik tahun maupun lokasi kerajaan2 di daftar yang anda buat, seperti tulang bawang, kemudian anda juga salah menuliskan lokasi taruma negara, karena taruma negara bukan di banten tapi di jawa barat, taruma negara tidak berada di wilayah tangerang saat ini, tapi antara karawang dan bekasi, munkin anda bisa mendalami dengan menelitinya lebih dulu…terima kasih…

    wah wah wah nampaknya semakin menarik untuk dikaji sejarah nusantara ini, salut untuk penulis & para commentator yang sudah ikut andil dalam penelusuran sejarah nenek moyang kita. . .

    Ya walaupun masih banyak ketidaksempurnaan dalam penulisan yang dipaparkan tetapi harus menjadi tantangan bersama untuk mengungkap sejarah yang telah digelapkan oleh orang2 tertentu yang tidak menginginkan bangsa ini besar & maju.

    Nah makanya untuk penulis saya sarankan untuk lebih teliti lagi dalam menyajikan data2nya jangan sampai ada kesalahan tahun & tempat (biar gag dibilang asal-asalan) karena bisa berakibat fatal dalam pengungkapan fakta sejarah yang sebenarnya. Dan untuk para commentator juga jangan cuma bisanya ngomong doang, tapi buat juga dong tulisan yang kualitasnya bisa lebih baik dari ini.

    Yang penting penelusuran sejarah tidak berhenti sampai disini teman2.

    Sukses for All. . .

    Maaf Daftar diatas kurang, Kerajaan Luwu Periode I di Sulawesi telah berdiri SM jauh sebelum ada kerajaan di Nusantara, Kerajaan Luwu Periode II sekitar abad 7 M dengan Raja I Simpurussiang. Silahkan baca artikel “Sureq I Lagaligo” karya sastra Luwu terpanjang dan kitab tertua sastra karya manusia didunia. oleh Prof. A. Kern (Antropolog Belanda 1800-an) mensejajarkan dengan kitab Yunani Kuno dangan Mahabarata. Supaya lengkap khasanah budaya dan sejarah kita, dan tidak menutup kemungkinan justru di Luwu lah Pusat Atlantis itu. Anehnya Sejarah Luwu dengan kebesarannya justru sangat dikenal di Dunia dibanding sejarawan di Indonesia. Jadi perlu ada pelurusan sejarah, terlalu banyak sejarah di Indonesia yang diputarbalikkan. sekedar info.

        wah, itu yang membuat saya juga penasaran,. Saya belum baca dan belum punya buku Sureq I Lagaligo itu. Apakah Bapak bisa membantu saya untuk mendapat buku itu atau copynya? Ada kemungkinan besar Atlantis itu di Sulawesi, sebab beberapa sarjana yang menelitinya, misalnya Oppenheimer, mengidikasikan bahwa peradaban EDen in The East itu berada di sekitar pantai Timur Sunda Land (Sulawesi & Kalimantan Timur, atau di NTT-NTB ?

    Historis. ”Kerajaan timor yang hilang”

    ”KING OF WEST TIMOR”

    sesungguhnya………..:Moyang kerajaan timor datang dari india belangkang (madagaskar) sudah ber juta-juta tahun yang lalu, mereka datang di pulau timor perahunya bersandar di tempat yang bernama fatu kopan/bahtera nuh yang sekarang di kenal niki-niki dan mereka mendiami di tempat bernama tunbestua/niki-niki sampai abad ke 8/9 mereka berpindah ke kupang ada dua tempat yang pertama kantor bupati kupang dan yang ke 2 gunung taibenu’ dan mreka berpindah dari tunbestua/niki-niki mereka mengangkat nubatonis menjadi raja di tempat itu dan menjaga kerajaan itu. dan sesampainya di kupang lalu berpindah ke amarasi oekabiti/oebaki dan mendirikan kerajaan timor terakir di hutan larangan amarasi sampai sekarang ini tempatnya bernama kopan taimetan. dan sebelum mereka berpindah ke amarasi di abad ke 12 dan 13 mereka mengangkat taibenu menjadi raja di tempat itu agar dapat menjaganya peninggalan kerajaan timor.

    kaisar kerajaan timor dan 2 orang raja yang pertama kali di west timor :

    kaesar kerajaan timor namanya KOPAN TAIMETAN’ dia mempunyai 2 orang raja yang bernama Usif Natun (amanatun) ke 2 Usif Nuban (amanuban). dan Usif natun adalan raja bagian barat pulau timor dan raja amanuban bagian timur pulau timor, dan raja amanatun ini adalah raja yang terkenal paling jahat dan ilmunya sangat tinggi dan perhiasannya terbuat dari emas, dan kalau raja amanuban ini raja yang suka merangkul (baeik) dan 1 kaisar dan 2 raja ini lah yang sebenarnya.

    Masa penjajahan belanda……..

    kerajaan timor yang pertama kali menentang kerajaan belanda keturunan kaisar timor yang bernama Kaisar Nepkeo/amarasi dia lah panglima perang ke 3 dari kerajaan timor, maka dari itu belanda membentuk kerajaan2 kecil di pulau timor agar menghilangkan keturunan kaisar timor sehingga pengikut kaisar timor di bantai belanda habis-habisan di penjara imigran kupang sekarang ini (jembatan selam) sehingga yang melindungi kaisar timor ini dari belanda dengan memutarbalikan fakta dari seorang tamukung amarasi yang bernama ELISA NUBATONIS/TAINNESU’ sehingga belanda tak lagi mencari kaisar timor dengan sebutan KETURUNAN KEO’kalau di jaman belanda sebut keo di bantai ! ternyata masih tertinggal 1 orang yang ber nama RUBEN KEO/RAISTANIS/NEPARASI. jadi di tahun 1719 kaisar TIMOTIUS KEO/TANIS/TAINNEPA keturunan ke 4 dari kaesar timor menyerahkan tongkat kerajaannya ke raja amarasi ke 2 KORO.

    Sisilah keturunan KAISAR KOPAN TAIMETAN1. KAISAR KOPAN TAIMETAN 2. KAISAR KEO 3. KAISAR NEPKEO/AMARASI (makanya amarasi jadi namanya) 4. KAISAR TIMOTIUS KEO/TANIS/TAINNEPA 5. RUBEN KEO/RAISTANIS/NEPARASI 6. SIMON PETRUS KEO
    Daerah kekuasaan kerajaan timor sampai ke madagaskar.
    Artikel yang sangat bagus. Lanjutkan dengan karya2 bagus lainnya. Hidup Nusantara!
    KERAJAAN ATLANTIS BERIBUKOTA DI SEKITAR NTT, NTB, MALUKU, SULAWESI !!!
    Oppenheimer, mengidikasikan bahwa peradaban EDen in The East itu berada di sekitar pantai Timur Sunda Land (Sulawesi & Kalimantan Timur, atau di NTT-NTB ? Seperti dikoreksi oleh Bapa Ahmad Samantho di atas itu, sesungguhnya Taman Eden ada di wilayah Maluku, Sulawesi, NTB, NTT sesuai ditunjukan Garis Wallace-Weber, sebagai wilayah Tengah pembagi fauna-flora ke dataran Sunda (Barat) dan ke dataran Sahul (Timur). Wilayah ini juga yang menjadi pembagi lautan pada musim tertentu , Pusat Pusaran di Laut Banda: yakni membagi laut ke perairan lautan Pasifik dan Lautan Hindia 

Juga menjadi gerbang untuk berlayar ke Timur maupun berlayar ke Barat, maupun berlayar dari wilayah Selatan dunia ke wilayah Utara dunia, yakni dari selatan, Timur gerbangnya ada di laut Sawu (antara pulau Timor, Sumba,..menyusur ke dalam Pulau Flores dan Kepulauan Solor: adonara, solor, lembata, alor) masuk melalui selat ombai (Alor), terus Laut Banda menyusur terus ke laut diantara Kepulaun Maluku)…terus ke Barat Amerika melalui Lautan Pasifik, atau juga ke Kutub Utara Dunia. Serta berbagai ciri-ciri atlantis lain, GAJAH, membuat perahu layar, wewangian Cendana, Emas, rempah-rempah, sabuk gunung api, mitos tentang Garuda sebagai pesawat angkasa, karakter laut bercincin, selat-selat sempit di kepulauan Solor dan perairan yang berbahaya, sehingga pelaut/pelayar yang belum biasa tidak mungkin menembus perairan itu untuk ke sebuah samudra atau dunia baru. Tata peradaban Salib Atlantis (Arysio Santos) yang dielaborasi dari gagasan filsuf kesohor Plato tentang sebuah tata susunan masyarakat yang telah berperadaban tinggi, dan itu menjadi Ibu Kandung Peradaban Dunia, itu selama ini diperaktekan suku bangsa Lamaholot, chususnya di Pulau Adonara.

    Maridup: Haji itu dari aji (sangsekerta), bukan dari Haji b. Arab/Islam.
    Hakusamada Hidiralasifa Lawabima Sangkalasifa “Dimana pusat logamulia di situ pintu ehmasa kini.Haka hukumuma takdira jalani siralasira”.

Literasi Utama

Sumber : http://yasirmaster.blogspot.com/2011/06/kerajaan-kandis-atlantis-nusantara.html
Foto : Istimewa

Budaya Arab Ternyata Warisan dari Budaya Agama Kristen