Jendela Nusantara

Sabdo Palon & Naya Genggong Nagih Janji

Yesus / Nabi Isa dari Pandangan Kristen dan Islam

Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Semoga mendapatkan pengertian yang utuh...

Dari Pandangan Kriten
Yesus (bahasa Yunani: Ἰησοῦς Iesous; kr. 4 SM sampai 30–33 M; Arab: يسوع; Ibrani: יֵשׁוּעַ), juga disebut sebagai Yesus dari Nazaret atau Yesus Kristus, adalah tokoh sentral Kekristenan. Menurut ajaran sebagian besar denominasi Kristen, Yesus dipandang sebagai Putra Allah (Anak Allah). Umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias (atau Kristus, Yang Diurapi) yang dinantikan.

Hampir semua akademisi antikuitas modern setuju bahwa Yesus ada secara historis, dan para sejarawan menganggap bahwa Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) adalah sumber-sumber terbaik untuk meneliti historisitas Yesus.

 Kebanyakan akademisi sepakat bahwa Yesus adalah orang Galilea, rabi Yahudi yang mewartakan pesannya secara lisan, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan disalibkan sesuai perintah Prefek Romawi Pontius Pilatus.

Menurut pandangan aliran-aliran utama saat ini, Yesus adalah seorang pewarta apokaliptik dan pendiri suatu gerakan pembaruan di dalam Yudaisme, kendati beberapa akademisi terkemuka berpendapat bahwa Yesus bukanlah apokaliptik.

Setelah kematian Yesus, para pengikutnya percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian, dan komunitas yang mereka bentuk kemudian menjadi Gereja Kristen.

Era kalender yang paling umum, disingkat "M" (Masehi) dalam bahasa Indonesia atau disingkat "AD" dari bahasa Latin "Anno Domini" ("dalam tahun Tuhan kita"), didasarkan pada kelahiran Yesus. Kelahiran Yesus dirayakan setiap tahun pada tanggal 25 Desember (atau beragam tanggal pada bulan Januari di dalam beberapa gereja timur) sebagai suatu hari raya yang dikenal sebagai Natal.

Umat Kristen percaya bahwa Yesus memiliki suatu "signifikansi yang unik" di dunia. Doktrin-doktrin Kristen mencakup keyakinan bahwa Yesus dikandung oleh Roh Kudus, dilahirkan dari seorang perawan bernama Maria, melakukan berbagai mukjizat, mendirikan Gereja, mati karena penyaliban sebagai kurban untuk penebusan, bangkit dari kematian dan naik ke Surga, serta akan datang kembali ke bumi.

Sebagian besar umat Kristen percaya bahwa Yesus memungkinkan manusia untuk didamaikan dengan Allah. Pengakuan Iman Nicea menegaskan bahwa Yesus akan menghakimi orang mati baik sebelum atau setelah kebangkitan tubuh mereka, suatu peristiwa yang juga dikaitkan dengan Kedatangan Kedua Yesus di dalam eskatologi Kristen; walaupun beberapa kalangan meyakini peranan Yesus sebagai juru selamat memiliki kepentingan yang lebih sosial atau eksistensial daripada akhirat, dan beberapa teolog terkenal telah mengemukakan bahwa Yesus akan membawa suatu rekonsiliasi universal.

Sebagian terbesar dari kalangan Kristen menyembah Yesus sebagai penjelmaan dari Allah Putra, pribadi kedua dalam satu Trinitas Ilahi. Beberapa kelompok Kristen menolak Trinitarianisme, baik sebagian ataupun seluruhnya, karena mereka menganggapnya tidak selaras dengan kitab suci.

Dalam Islam, Yesus (umumnya ditransliterasikan sebagai Isa) dipandang sebagai Al-Masih (Mesias) dan salah satu nabi Allah yang penting.

Menurut umat Muslim, Yesus merupakan seorang pembawa kitab suci dan dilahirkan dari seorang perawan, namun bukan Putra Allah. Bagi sebagian besar kalangan Muslim, Yesus tidak disalibkan tetapi secara jasmani diangkat ke Surga oleh Allah.

Yudaisme menolak keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, dengan alasan bahwa kematian Yesus di kayu salib menandakan bahwa ia ditolak oleh Allah dan kebangkitannya adalah suatu legenda Kristen.

Etimologi
Informasi lebih lanjut: Yesus (nama), Nama Yesus Yang Tersuci, Nama Allah dalam Kekristenan, Yesua (nama), Yasu dan Isa (nama)

Orang Yahudi biasa pada zaman Yesus hanya memiliki satu nama, terkadang dilengkapi dengan nama ayahnya atau kampung halamannya.

Dengan demikian, dalam Perjanjian Baru, Yesus umumnya disebut sebagai "Yesus dari Nazaret" (mis. Markus 1:9) atau "Yesus orang Nazaret" (mis. Markus 10:47). Para tetangga Yesus di Nazaret mengenalinya sebagai "tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon" (Markus 6:3), "anak tukang kayu" (Matius 13:55), atau "anak Yusuf" (Lukas 4:22). Dalam Injil Yohanes, Filipus menyebut Yesus sebagai "Yesus anak Yusuf dari Nazaret" (Yohanes 1:45).

Nama "Yesus" berasal dari nama Latin Iesus, transliterasi dari nama Yunani Ἰησοῦς (Iesous). Bentuk Yunani tersebut merupakan terjemahan dari nama Ibrani ישוע (Yeshua; "Yesua" dalam bahasa Indonesia), suatu varian dari יהושע (Yehoshua; "Yosua" dalam bahasa Indonesia) yang adalah nama sebelumnya. Nama Yesua tampaknya telah digunakan di Yudea pada waktu kelahiran Yesus. Karya-karya abad pertama dari sejarawan Flavius Yosefus, yang menulis dalam bahasa Yunani Koine, yaitu bahasa yang sama seperti yang digunakan dalam Perjanjian Baru, menyebutkan setidaknya dua puluh orang berbeda dengan nama Yesus (yaitu Ἰησοῦς). Etimologi dari nama Yesus dalam konteks Perjanjian Baru pada umumnya disampaikan sebagai "Yahweh adalah keselamatan".

Sejak awal Kekristenan, umat Kristen telah lazim menyebut Yesus sebagai "Yesus Kristus".

Kata Kristus (Christ dalam bahasa Inggris) berasal dari kata Yunani Χριστός (Christos), yang adalah terjemahan dari kata Ibrani מָשִׁיחַ (Meshiakh), artinya yang "diurapi" dan biasanya ditransliterasi ke dalam bahasa Inggris sebagai "Messiah" ("Mesias" dalam bahasa Indonesia).

Umat Kristen menetapkan Yesus sebagai Kristus karena mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, dinubuatkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama. Dalam penggunaan pasca penulisan Alkitab, Kristus menjadi dipandang sebagai sebuah nama—salah satu bagian dari "Yesus Kristus"—tetapi pada awalnya merupakan sebuah gelar.

Istilah "Kristen" atau "Kristiani" (artinya "orang yang terikat kesetiaan kepada pribadi Kristus" atau cukup "pengikut Kristus" saja) telah digunakan sejak abad pertama.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Yesus

Dari Pandangan Islam
Isa (bahasa Arab: عيسى, `Īsā; Essa; sekitar 1 - 32M) adalah nabi penting dalam agama Islam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi. Dalam Al-Qur'an, ia disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. 

Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.

Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh Bani Israil dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke surga.

Etimologi
Kata Isa ini diperkirakan berasal dari kata Eesho atau Eesaa yang tidak di ketahui asal kata ini, karena identifikasi kebenaran sejarah atas penamaan Yesus Kristus yang umum digunakan umat Kristen ber- bahasa Aram untuk menyebutnya adalah nama Yeshua Hamasiakh, dan sedangkan orang Kristen Arab menyebutnya dengan Yasu'a al-Masih (bahasa Arab: يسوع المسيح).

Dalam Islam, kemudian ia diyakini mendapatkan gelar dari Allah Swt dengan sebutan Ruhullah dan Kalimatullah. Karena Isa dicipta dengan kalimat Allah "Jadilah!", maka terciptalah Isa, sedangkan gelar ruhullah artinya ruh dari Allah karena Isa langsung diciptakan Allah dengan meniupkan ruh kedalam rahim Maryam binti Imran.

Genealogi
Narasi Qur'an tentang Isa dimulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakariya, serta kelahiran Yahya. Kemudian Al-Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa ayah.

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45)

Dikisahkan pula bahwa selama Isa berada didunia, ia tidak menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat oleh Allah kelangit. Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa Isa akan menikah dengan salah satu umat Muhammad ketika ia turun dari langit, kejadian ini dikisahkan menjelang akhir zaman.Ini juga merujuk kepada hal yang hampir mirip dalam kitab Wahyu 19.

Wujud
Dalam buku dikatakan bawa wujud fisik Isa digambarkan oleh Muhammad yaitu, rambutnya terbelah dua, wajahnya tampan, kulitnya putih agak kemerah-merahan. Muhammad bertemu dengan Isa, ketika ia sedang dalam Isra Mi'raj ke Sidrat al-Muntahā, dilangit kedua yang disebut sebagai Al-Maa'uun.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Isa

Foto : Istimewa

Budaya Arab Ternyata Warisan dari Budaya Agama Kristen