Faktor-faktor yang menyebabkan kekurangan jumlah penduduk yang beragama Buddha di Indonesia antara lain :
- Ajaran Buddha sendiri yang mengajarkan bahwa kita harus melakukan ehipassiko, yaitu datang, lihat dan buktikan diri sendiri. Inilah yang menyebabkan banyak orang yang tidak mengenal ajaran agama Buddha karena mereka tidak tahu kapan mereka dapat mempelajarinya.
- Banyak yang menganggap bahwa ajaran agama Buddha identik dengan dupa, bunga, lilin, dan lain-lain yang membuat orang-orang berpikir mengenai modal cukup besar yang akan dikeluarkan.
- Dalam agama Buddha tidak ada suatu perjanjian yang mengikat seseorang untuk tetap menganut agama Buddha, sehingga setelah menikah, cukup banyak umat buddhis berganti agama karena harus mengikuti agama pasangannya.
- Banyak orang yang menganggap bahwa agama Buddha tidak memberikan mereka hal yang dijanjikan untuk masuk surga karena mayoritas membutuhkan suatu keamanan dan jaminan bahwa mereka akan masuk surga.
- Kurangnya ajaran agama Buddha dalam keluarga sehingga anak-anak mereka yang bersekolah di sekolah non-buddhis akan mengikuti cara-cara dan aturan-aturan di sekolahnya yang menyebabkan mereka terpengaruh.
- Faktor-faktor dari orang tuanya yang tidak terlalu mengerti ajaran agama Buddha sehingga ada orang tua yang hanya menjalankan tradisi orang cina dan ada juga yang hanya berstatus agama Buddha, tetapi tidak tahu apa-apa mengenai agama Buddha. Hal ini juga disebabkan oleh Kurangnya keyakinan akan agama Buddha.