Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Maharaja Dharma Setia / Maharaja Dermasatia / Maharaja Dharma Setia Warman adalah raja terakhir dari Kerajaan Kutai Martapura, yang bercorak Hindu di Nusantara.
Kerajaan Kutai Martadipura, banyak pula yang menyebut dengan Kerajaan Kutai Mulawarman, hal ini dikarenakan saat Pemerintahan Raja Mulawarman, kutai mencapai zaman keemasan.
Berdiri sekitar tahun 301 M, dengan Pusat Kerajaan terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut.
Sementara informasi nama Martapura diperoleh dari kitab Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara, yang menceritakan pasukan Kerajaan Kutai Kertanegara dari Kutai Lama menyerang ibu kota kerajaan ini.
Kerajaan Kutai Martapura runtuh pada saat Raja ke 21 yang bernama Maharaja Dharma Setia mengalami kekalahan, dan gugur di tangan Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji,
Raja Aji Pangeran Sinum Panji, kemudian berhasil menyatukan kedua kerajaan Kutai tersebut,
Kemudian nama kerajaannya diubah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura yang kemudian menurunkan Dinasti Raja-raja Kutai Kertanegara sampai sekarang.
Dari sumber Prasasti Yupa beraksara Pallawa didapat 3 nama Raja, sementara 2 orang dalam kitab Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara beraksara Arab Melayu.
Sumber : Dari berbagai sumber
Foto : Istimewa
Kerajaan Kutai Martadipura, banyak pula yang menyebut dengan Kerajaan Kutai Mulawarman, hal ini dikarenakan saat Pemerintahan Raja Mulawarman, kutai mencapai zaman keemasan.
Berdiri sekitar tahun 301 M, dengan Pusat Kerajaan terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut.
Sementara informasi nama Martapura diperoleh dari kitab Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara, yang menceritakan pasukan Kerajaan Kutai Kertanegara dari Kutai Lama menyerang ibu kota kerajaan ini.
Kerajaan Kutai Martapura runtuh pada saat Raja ke 21 yang bernama Maharaja Dharma Setia mengalami kekalahan, dan gugur di tangan Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji,
Raja Aji Pangeran Sinum Panji, kemudian berhasil menyatukan kedua kerajaan Kutai tersebut,
Kemudian nama kerajaannya diubah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura yang kemudian menurunkan Dinasti Raja-raja Kutai Kertanegara sampai sekarang.
Dari sumber Prasasti Yupa beraksara Pallawa didapat 3 nama Raja, sementara 2 orang dalam kitab Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara beraksara Arab Melayu.
- Maharaja Kundungga, gelar anumerta Dewawarman (Pendiri)
- Maharaja Asmawarman (Anak Kundungga)
- Maharaja Mulawarman (Anak Aswawarman)
- Maharaja Indera Mulia (Abad ke-14)
- Maharaja Dermasatia (Terakhir)
- Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (Pendiri - Nama Kundungga oleh para ahli sejarah diindikasikan sebagai nama asli orang Nusantara yang belum terpengaruh dengan nama budaya India)
- Maharaja Aswawarman (Anak Kundungga, dengan gelar Wangsakerta - Warman berasal dari bahasa Sanskerta, India bagian Selatan)
- Maharaja Mulawarman Nala Dewa (Anak Aswawarman - Kerajaan Kutai mengalami Masa Keemasan, dimana wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup makmur dan sejahtera)
- Maharaja Marawijaya Warman
- Maharaja Gajayana Warman
- Maharaja Tungga Warman
- Maharaja Jayanaga Warman
- Maharaja Nalasinga Warman
- Maharaja Nala Parana Tungga
- Maharaja Gadingga Warman Dewa
- Maharaja Indra Warman Dewa
- Maharaja Sangga Warman Dewa
- Maharaja Candrawarman
- Maharaja Sri Langka Dewa
- Maharaja Guna Parana Dewa
- Maharaja Wijaya Warman
- Maharaja Sri Aji Dewa
- Maharaja Mulia Putera
- Maharaja Nala Pandita
- Maharaja Indra Paruta Dewa
- Maharaja Dharma Setia (Penutup Dinasti Kerajaan Martadipura tahun 1.605 M)
Sumber : Dari berbagai sumber
Foto : Istimewa