Jendela Nusantara

Sabdo Palon & Naya Genggong Nagih Janji

Aksara Arab - Abad 6

Jakarta (PerpustakaanTanahImpian) - Dibandingkan dengan orang-orang Mesir, Babylonia, ataupun Cina, Orang Arab terlambat mengenal huruf. Singkatnya, bahwa mereka tidak berpengalaman dalam bahasa tulisan. Orang-orang Arab zaman dulu terbiasa berkomunikasi secara lisan saja, atau tanpa tulisan, bahkan puisi-puisinya dipelihara dengan bahasa lisan, secara turun termurun.

Sebaliknya, bagi orang-orang Phoenic, yang bertempat tinggal di Libanon, pada sekitar 1.100 SM telah mengembangkan alfabet sebanyak 22 huruf. Alfabet ini merupakan hasil dari penyederhanaan untuk memudahkan komunikasi di antara mereka.

Bagi orang-orang yang tinggal di Syna, alfabet sederhana ini diadaptasikan ke dialek kaum Semit.

Orang-orang Nabatean, atau orang Arab yang hidupnya semi-nomaden, mendiami wilayah Sinai dan Arab Utara hingga Syria Selatan, yang terkenal dengan kota Petra dan Madina Al Saleh. Mereka mengembangkan naskah-naskah orang-orang Aram, yang memiliki hubungan dagang dan kebudayaan.


Selanjutnya, pada Abad 6 M, orang-orang Arab mengubah huruf Nabatean menjadi Arabik, setelah itu tidak ada lagi perubahan yang mendasar pada huruf Arab itu sendiri hingga kini. Aksara ini pula yang tercantum di dalam kitab suci Al Qur’an.

Sumber : dari berbagai sumber
Foto : Istimewa

Budaya Arab Ternyata Warisan dari Budaya Agama Kristen