Penemu Teknologi Fondasi Cakar Ayam ini adalah Prof. Dr. Ir. Sedijatmo, hal itu terjadi pada saat dirinya menjadi seorang pejabat PLN, yang diminta untuk membangun 7 Menara Listrik Tegangan Tinggi di daerah rawa-rawa Ancol, Jakarta.
Dengan Teknologi Fondasi Cakar Ayam, ternyata mampu mengurangi hingga 75% tekanan pada permukaan tanah rawa di bawahnya, dibandingkan jika dengan menggunakan fondasi biasa. Fondasi Cakar Ayam ini, kemudian digunakan lagi di Bandara Juanda, Surabaya yang mampu menahan beban hingga 2.000 ton, atau setara dengan berat pesawat super jumbo jet.
Selain di Indonesia, teknologi ini juga digunakan di 9 negara lain, seperti; Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belgia, Kanada, AS, Belanda.