Aksara yang berkembang di nusantara telah berkembang selama ribuan tahun. Setiap jaman walau menggunakan bahasa Sangsekerta atau Nagari ternyata memiliki aksara yang berbeda-beda. Aksara-aksara inilah yang berhasil dipetakan oleh Tim Turangga Seta, sehingga memudahkan mereka membaca ulang prasasti-prasasti dan lontar-lontar kuno.
Pola pembacaan yang telah berhasil dipetakan dengan mendokumentasikan lebih dari 20 jenis aksara purba asli Nusantara yang dapat dipakai untuk membaca prasasti dan rontal-rontal kuno, mulai dari Aksara Pra Budi Ratya, Pudak Sategal, Sastra Gentayu, Sastra Wiryawan, Sastra Budhati, Sastra Purwaresmi, Aksara Pajajaran, Aksara Hendra Prawata, Aksara Jamus Kalihwarni, Aksara Keling, Aksara Budha yang ada di Magelang, Aksara Nagari Mojopoit, dll. Sebagai bahan perbandingan, aksara Pallawa yang ada di India itu masih setara dengan jaman Kerajaan Singasari, jadi masih terhitung sangat muda.
Sumber: Timmy Hartadii, Turangga Seta
Sumber: http://www.candi.web.id/referensi/aksara-dan-bahasa/